Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Sandiaga Stabilkan Harga Beras di Jakarta

Kompas.com - 09/01/2018, 10:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Perdagangan akan menggelontorkan 3.000 ton beras pada hari ini, Selasa (9/1/2018). Stok beras di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, akan digelontorkan untuk menstabilisasi harga beras yang melonjak di beberapa pasar di Ibu Kota.

"Kami menargetkan hari ini digelontorkan 3.000 ton beras dan diharapkan akan menstabilkan harga. Sebab, di beberapa pasar yang dikategorikan pasar yang merah itu sekarang harga (beras) sudah meningkat lebih dari 10 persen," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta.

Sandiaga menginstruksikan dua badan usaha milik daerah (BUMD) pangan, PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Pasar Jaya, mendampingi Kementerian Perdagangan menambah stok beras ke pasar-pasar di Jakarta.

Sandiaga juga menyebut stok beras dari luar Jakarta akan dikirim ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan beras.

Baca juga: Sandiaga: Harga Beras di Beberapa Pasar Merangkak Dekati Rp 12.000

"Hasil komunikasi saya dengan Mentan (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman), sebentar lagi akan masuk stok (beras) dari luar Jakarta," katanya.

Sandiaga memerintahkan para pedagang tidak menahan stok beras yang mereka miliki untuk dijual kepada warga. Para pedagang yang menahan stok beras hingga harga melonjak, kata Sandiaga, akan dikenai sanksi oleh satuan tugas (satgas) pangan.

Sandiaga juga meminta PD Pasar Jaya mengawasi distribusi beras di pasar-pasar.

Baca juga: Sandiaga Perintahkan Pedagang Tak Menahan Penjualan Beras

"Kami tegas perintahkan kepada PD Pasar Jaya untuk memastikan distribusi beras itu lancar ke pedagang dan pedagang langsung kepada masyarakat," ucapnya.

Sandiaga menyebut, harga beras di beberapa pasar naik lebih dari 10 persen. Bahkan, ada pasar yang menjual beras dengan mematok harga hampir Rp 12.000 per kilogram.

Kompas TV Harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah tak mampu bendung kenaikan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com