Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Keluhkan Penutupan Putaran Depan Blok A Tanah Abang

Kompas.com - 10/01/2018, 14:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rekayasa lalu lintas kembali diberlakukan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat menutup putaran di depan Blok A Tanah Abang.

Penutupan mulai dilakukan pada Selasa (9/1/2018). Adapun waktu penutupan pukul 12.00-18.00.

Pengumuman penutupan putaran tersebut dipasang Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat di sebelah jalan memutar depan Blok A dari arah Cideng dan Roxy.

"Penataan bersama kawasan Tanah Abang mulai Selasa, 9 Januari 2018, pukul 12.00 sampai 18.00 putaran sisi utara Blok A ditutup, dialihkan berputar di bawah jalan layang Karet/Jalan KH Wahid Hasyim," tulis pengumuman tersebut seperti dilihat Kompas.com, Rabu (10/1/2018).

Baca juga: PKL Tanah Abang: Kalau Senin-Jumat, Biasanya Pengunjung CLBK

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, masih banyak pengendara sepeda motor, mobil, bahkan porter yang membawa barang kebingungan dengan penutupan putaran tersebut.

Akses berputar di depan Blok A ditutup sejak pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pengendara diimbau berputar di bawah Fly Over Karet atau Jalan KH Wahid Hasyim. Foto diambil Rabu (10/1/2018).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Akses berputar di depan Blok A ditutup sejak pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pengendara diimbau berputar di bawah Fly Over Karet atau Jalan KH Wahid Hasyim. Foto diambil Rabu (10/1/2018).
"Di sana ditutup, di sini ditutup, semuanya saja ditutup," keluh salah seorang pengendara sepeda motor yang melintas di depan Blok A.

Demikian halnya dengan seorang ibu yang mengendarai mobil. Petugas Dishub terlihat mengarahkan pengendara berputar di tempat lain.

"Yah, kok, ditutup, Pak? Makin jauh, dong," ucap ibu tersebut.

Baca juga: Sandiaga Sebut Protes Penataan Tanah Abang Hanya di Media Sosial

Selain itu, beberapa kali pengendara sepeda motor nekat berputar di depan Blok A. Namun, niat itu diurungkan lantaran tidak bisa menembus traffic cone yang dipasang berjejer dan diikat tali tambang serta ditambatkan pada beton di sisi kanan-kiri akses berputar.

Kendati ditutup, kemacetan masih terjadi di sekitar Blok A Tanah Abang lantaran banyaknya kendaraan dari Jalan Fachrudin dan Jalan KH Wahid Hasyim.

Kompas TV Pro-kontra masih mewarnai rencana revitalisasi Blok G Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com