Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Monas Setelah Pagar Pembatas Rumput Dibuka

Kompas.com - 13/01/2018, 17:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta ingin membuat konsep taman kota di kawasan Monumen Nasional (Monas). Salah satu caranya dengan membuka pagar pembatas taman, sehingga para pengunjung leluasa menggunakan taman tersebut.

Sebelumnya, pagar pembatas dengan sling besi dipasang agar rumput tidak diinjak-injak pengunjung.

Pantauan Kompas.com di pintu masuk Utara Monas, sejumlah pengunjung terlihat duduk-duduk di atas rumput.

Namun, hanya sebagian kecil pengunjung yang memanfaatkan taman untuk bersantai. Kebanyakan pengunjung menggunakan taman untuk melintas. Hal itu disebabkan tak adanya pohon di sana yang melindungi pengunjung dari terik sinar matahari. 

Baca juga: Monas Berubah Konsep Jadi Taman, Sandiaga Sebut Perlu Ada Perawatan Khusus

Seorang petugas perawatan di kawasan Monas yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sejak pagar pembatas dibuka, pengunjung begitu leluasa menginjak rumput.

"Sekarang (rumput) sudah banyak yang menguning, dulu sih hijau. Coba lihat saja bekas injakannya," ujar petugas tersebut, Sabtu (13/1/2018).

Petugas perawatan taman di Monas menyebut rumput taman di kawasan Monas mulai menguning setelah Pemprov DKI Jakarat memperbolehkan pengunjung menginjak rumput taman, Sabtu (13/1/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Petugas perawatan taman di Monas menyebut rumput taman di kawasan Monas mulai menguning setelah Pemprov DKI Jakarat memperbolehkan pengunjung menginjak rumput taman, Sabtu (13/1/2018).
Para petugas harus melakukan perawatan lebih ekstra. Contohnya, setiap pagi, para petugas wajib menyiram dahulu rumput-rumput Monas. Selain itu, petugas juga berharap gaji mereka ditambah setelah rumput bebas diinjak.

"Saya sih enggak apa-apa (taman) dibuka, tetapi kami kerja ekstra jadinya. Mana tahu mau ditambah gajinya begitu supaya kami lebih semangat," ujar petugas tersebut.

Baca juga: Perubahan Wajah Monas Era Pemerintahan Anies-Sandi...

Petugas perawatan taman di Monas menyebut rumput taman di kawasan Monas mulai menguning setelah Pemprov DKI Jakarat memperbolehkan pengunjung menginjak rumput taman, Sabtu (13/1/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Petugas perawatan taman di Monas menyebut rumput taman di kawasan Monas mulai menguning setelah Pemprov DKI Jakarat memperbolehkan pengunjung menginjak rumput taman, Sabtu (13/1/2018).
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, perlu ada perawatan khusus untuk taman-taman di kawasan Monas. Ia menyebut biaya perawatan rumput akan menggunakan anggaran yang tersedia.

Baca juga: Kata Sandiaga, Pagar Rumput Monas Dicopot Juga karena Kritik Menteri Rini

Menurut Sandiaga, Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas Munjirin menyebut masih banyak anggaran yang penggunaannya belum optimal. "Nanti kami akan lihat juga, apakah diperlukan tambahan biaya untuk perawatan khusus," ucap Sandiaga.

Kompas TV Libur tahun baru dimanfaatkan masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com