JAKARTA, KOMPAS.con- Mezanin Tower Bursa Efek Indonesia (BEI) ambrol pada Senin (15/1/2018) siang.
Kejadian itu membuat puluhan mahasiswa dari Universitas Bina Darma Palembang yang sedang study tour serta sejumlah pengunjung terjatuh dan tertimpa reruntuhan mezanin.
Ada 77 korban yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Pertamina, dan Siloam.
Dari kesaksian sejumlah korban yang merupakan mahasiswi Bina Darma, saat itu mereka sedang berjalan di mezanin BEI untuk mencari sebuah ruangan. Tanpa diduga mezanin yang mereka pijak ambrol.
Sempat terdengar suara retakan sesaat sebelum kejadian. Sebagian korban selamat karena terjatuh ke dalam kolam yang tepat berada di bawahnya.
Sebagian korban tertimpa reruntuhan. Korban yang dilarikan ke rumah sakit mengalami shock, luka ringan, patah tulang cukup parah. Para korban direncanakan untuk mendapat operasi.
Baca juga : Mahasiswi Ini Selamat karena Selangkah Lewati Mezanin BEI yang Ambrol
Sejumlah saksi mata yang berhasil selamat mengatakan kondisi pasca ambrolnya mezanin BEI sangat kacau. Kepulan debu reruntuhan sempat mengganggu pandangan mata.
Para korban kemudian langsung ditolong oleh pihak keamanan setempat dibantu para pengunjung. Ada juga cerita bagaimana korban selamat saat tak sengaja memasuki sebuah ruangan sesaat sebelum mezanin ambrol.
Manajemen Bursa Efek Indonesia mengatakan akan menanggung seluruh biaya rumah sakit.
Direktur Cushman and Wakefield Indonesia Farida Riyadi selaku pengelola Gedung BEI memastikan mezanin tersebut jatuh pada pukul 14.10. Namun, dia belum bisa memberikan keterangan lebih jauh mengenai penyebabnya.
Dalam catatan KompasProperti, Gedung BEI merupakan perkantoran yang dapat dikategorikan dengan status premium. Bukan hanya karena berlokasi di Sudirman Central Business District (SCBD) yang merupakan kawasan bisnis dan keuangan terpadu, melainkan kualitas pengelolaan dan fisik bangunan yang dilengkapi fitur-fitur canggih dalam balutan building automation system (BAS).
Baca juga : 3 Hari Lalu, BEI Disebut Telah Ajukan Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi
Gedung BEI dikembangkan PT Danayasa Arthatama Tbk. Terdiri dari dua menara, Tower 1 plus podium yang rampung dibangun pada 1994 dan Tower 2 yang selesai konstruksinya pada 1998.
Hingga saat ini, BEI termasuk ke dalam jajaran perkantoran mewah dengan harga sewa termahal di Jakarta.
Menurut riset Leads Property Indonesia, harga sewa dasar (asking rent) Gedung BEI sekitar Rp 680.000 per meter persegi per bulan. Harga ini di luar service charge (biaya perawatan).
Anies minta gedung BEI diaudit