Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari 5 Putaran di GBK, Sandiaga Pastikan Tak Ada Kursi yang Rusak

Kompas.com - 16/01/2018, 08:50 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2018). Wajah baru stadion ini baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (14/1/2018).

Sandi didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta Ratiyono, atlet lari Indonesia Dede Herawati dan Direktur Venue dan Environment Asian Games Arlan Lukman.

Dalam tinjauannya, Sandi berlari mengelilingi stadion utama GBK sebanyak lima putaran bersama Dede Herawati dan para peserta didik dari Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar ( PPOP) Ragunan.

Usai berlari, Sandi menyampaikan bahwa Stadion Utama GBK dalam kondisi baik dan tak ada bangku yang rusak seperti yang terlihat dalam video yang beberapa saat lalu beredar luas di media sosial.

"Saya lihat, saya muterin lima kali tadi tidak ada laporan dari direktur venue yang lari bersama saya. Direktur venue bilang tidak ada kursi yang rusak dan semua fasilitas terpantau dan dalam kondisi yang prima," ujar Sandi, Selasa.

Baca juga : Ini Plus-Minus Stadion Utama GBK Senayan Setelah Direnovasi

Ia mengatakan, selanjutnya pihak pengelola Stadion Utama GBK akan melakukan pengecekan rutin untuk memastikan fasilitas di dalam stadion terjaga.

"Kemudian juga mengingatkan masyarakat pengguna kita bahwa ini aset milik kita bersama, karena ini dibangun dengan uang rakyat, dibangun untuk kebanggan Indonesia dan kita harus jaga bersama," kata dia.

Belakangan ini beredar video dan foto yang menunjukkan rusaknya sejumlah bangku Stadion Utama GBK pasca laga persahabatan Timnas Indonesia melawan Islandia pada Minggu.

Kursi Stadion Utama Gelora Bung Karno rusak akibat ulah suporter tak bertanggung jawab. Dalam foto dan video yang beredar menunjukkan aksi tidak tertib sejumlah penonton yang duduk di sandaran bangku serta menginjak badan bangku yang seharusnya digunakan untuk duduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com