JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berharap proyek Jakarta Integrated Tunnel (JIT) segera direalisasikan. Karena itu, ia meminta PT Antaredja sebagai penanggung jawab proyek segera menyelesaikan skema kerjasama.
"Mereka akan masuk skema pemerintahan dan badan usaha. Ada beberapa poin penting seperti outline business case dan finance business case yang mereka siapkan itu sekarang kami tunggu. Mereka harus selesaikan skema kerjasama dengan JTD (Jakarta Tollroad Development)," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Hari ini, Sandi menerima PT Antaredja. Dalam pertemuan tersebut, PT Antaredja telah melaporkan progres pengajuan skema kerjasama tersebut.
"Ini sudah kami laporkan tadi ada progres yaitu sudah tercapai kesepakatan awal dengan PT JTD yang punya konsesi 6 ruas jalan tol tersebut," kata dia.
Baca juga : Proyek Rp 40 Triliun Jakarta Integrated Tunnel Tak Pakai Uang Negara
Sandi berharap dengan tercapainya kerjasama tersebut dapat mengatasi masalah kemacetan Jakarta, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan investasi dan menambah energi di wilayah Jakarta.
Rencana pembangunan JIT sudah dimulai sejak masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Baca juga : Basuki Puas dengan Rancangan Jakarta Integrated Tunnel
JIT akan dibangun di bawah tanah di kedalaman lebih kurang 15 meter. JIT berbentuk semacam terowongan dengan diameter 11 meter yang ada di bawah tanah.
JIT akan terdiri atas dua tingkat terowongan. Terowongan paling bawah akan digunakan sebagai saluran air, sedangkan saluran di atasnya untuk jalan tol. Fungsi terowongan itu ada 4, yaitu untuk pengendali banjir, menjadi jalan tol, penampungan air, dan pembangkit listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.