Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Cimanggis Peninggalan VOC Diusulkan Jadi Museum Sejarah Depok

Kompas.com - 18/01/2018, 21:04 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com -  Ketua Umum Depok Herittage Community, Ratu Farah Diba, mengusulkan agar Rumah Cimanggis peninggalan Gubernur Jenderal VOC Petrus Albertus van der Parra dijadikan museum sejarah Depok.

"Saya usul, Rumah Cimanggis untuk dijadikan Museum Depok. Jadi semua sejarah peninggalan-peninggalan yang ada di Depok seperti artefak, foto-foto, ditaruh disana," kata Farah saat ditemui di kediamannya di Cimanggis, Jawa Barat, Kamis (18/1/2018).

Alasan Farah mengusulkan Rumah Cimanggis, yang didirikan tahun 1771 hingga 1775 itu jadi museum, karena Rumah Cimanggis memiliki struktur bangunan yang artistik dan lahan yang cukup luas.

"Kenapa Rumah Cimanggis, pertama karena punya nilai histori peninggalan masa lalu. Kedua lahannya luas, orang ke situ bisa parkir, kalau secara bangunan itu sekitar 1.000 meter persegi, tapi kalau lahannya kan berapa hektar itu," kata Farah.

Menurut Farah, jika Depok memiliki museum sejarah, masyarakat bisa mengenali peradaban Depok dari masa ke masa.

"Saya tahu karena saya mencari tahu, belum tentu masyarakat asli Depok mengetahui sejarah Depok, dengan adanya museum kita bisa cari tahu," ucap Farah.

Jika Depok telah memiliki museum sejarah, Depok memiliki identitas diri yang menjabarkan asal mula adanya Depok. Hal itu lebih baik ketimbang Rumah Cimanggis, yang telah berusia 243 tahun, itu dirobohkan untuk kemudian dibangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

"Museum itu kan menunjukan peradaban kita, di situlah kita mengenal seperti apa sih peradaban Depok dulu, di situlah bisa digambarkan," kata Farah.

Pemerintah berencana membangun Universitas Islam Internasional Indonesia di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Ada wacana dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, untul pembangunan universitas itu Rumah Cimanggis akan digusur.

Baca juga : JK Anggap Rumah Cimanggis Tak Layak Jadi Situs Sejarah, Ini Kata Sejarawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com