JAKARTA, KOMPAS.com — Trotoar di depan Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, Jakarta Barat, menjadi tempat tinggal puluhan pengungsi yang mencari suaka dari Afghanistan dan Sudan.
Keberadaan mereka di sana sudah lama. Alasannya, mereka tak lagi memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal sehingga meminta ditempatkan di rumah detensi imigrasi tersebut.
"Sudah 28 hari saya di sini, sejak Desember, tinggal di jalanan ini. Saya sendiri sudah di Indonesia selama tiga bulan," kata salah seorang pengungsi asal Afghanistan bernama Ahmad Babakhir saat ditemui Kompas.com, Kamis (18/1/2018).
Bukan hanya Ahmad, salah seorang pengungsi perempuan asal Sudan juga sudah berada di trotoar tersebut selama 37 hari.
Baca juga: Puluhan Pengungsi Afghanistan dan Sudan Tinggal di Trotoar Kalideres
Ahmad dan pengungsi pencari suaka lainnya datang ke Indonesia karena melarikan diri dari perang yang berkecamuk di Afghanistan dan Sudan.
"Saya datang karena di sana terus perang, tidak aman. Makanya saya ke sini," ujar Ahmad.
Tak banyak pilihan bagi Ahmad selain tinggal di trotoar dan memohon agar pihak imigrasi memberikan tempat tinggal bagi dia dan pengungsi lainnya.
"Saya sudah tidak punya uang lagi. Makanya saya mohon agar imigrasi memberikan saya dan teman-teman lainnya tempat tinggal," harap Ahmad.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis (18/1/2018) sore, kondisi pengungsi yang kebanyakan datang dari Afghanistan itu cukup memprihatinkan.
Mereka harus rela tidur beralaskan kardus dan ditemani asap serta suara klakson kendaraan yang melintas.
Bahkan, ada anak kecil berusia dua tahun asal Sudan yang mengalami patah tulang di bagian kakinya dan belum mendapatkan perawatan.
Kondisi mereka yang memprihatinkan itu pun mulai viral di media sosial. Atas dasar itu, bantuan kepada mereka kemudian datang silih berganti.
Mereka mendapatkan banyak bantuan dari warga sekitar dan warga lainnya yang kebetulan melintas di Jalan Peta Selatan.
Bantuan tersebut antara lain selimut, pakaian, nasi bungkus, tempat tidur, dan kerudung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.