JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menargetkan 2.600 angkutan perkotaan (angkot) dari berbagai operator akan terintegrasi program OK Otrip selama 2018.
"Target kami di tahun 2018, 2.600 armada angkot bisa integrasi. Insya Allah," ujar Andri di gedung Dinas Perhubungan DKI, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2018).
Andri mengatakan, saat ini baru 100 angkot yang terintegrasi OK Otrip di enam rute. Keenam rute itu adalah Semper-Rorotan, Kampung Melayu-Duren Sawit, Kampung Rambutan-Pondok Gede, kawasan Jelambar, Pondok Labu, dan Warakas.
Dishub DKI masih menunggu lelang pengadaan mesin tap in dan tap out yang akan dipasang di angkot-angkot. Sambil menunggu pengadaan mesin, Dishub DKI membuka pendaftaran administrasi bagi operator angkot yang ingin bergabung OK Otrip.
Baca juga: Ada OK Otrip, Organda Minta Sopir Angkot Lain Legawa
"Jadi, administrasi untuk pengintegrasian operator yang akan beroperasi di bawah manajemen PT Transjakarta jalan terus. Begitu mesin siap hasil lelang, langsung (dioperasikan)," kata Andri.
Angkot-angkot yang terintegrasi OK Otrip, lanjutnya, memiliki tanda khusus berupa stiker logo OK Otrip. Di bagian pintu angkot itu terdapat mesin tap.
Baca juga: Menjajal Rute OK Otrip dari Naik Angkot hingga Transjakarta di Jakarta Utara
Tanda khusus itu memudahkan warga mengenali angkot-angkot yang terintegrasi OK Otrip.
"Angkot yang kami uji cobakan kami kasih stiker, baik itu di depan maupun di bodi kanan kiri. Yang kedua, membedakannya, dia punya mesin tap in dan tap out," ucapnya.