Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Minta Pemprov DKI Tangani Pengembang Bermasalah

Kompas.com - 19/01/2018, 15:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 57 aduan terkait hunian sepanjang 2017.

Dalam kasus penghuni atau pembeli versus pengembang di Jakarta, kasus yang jadi catatan serius YLKI yakni perseteruan Muhadkly Acho dengan pengelola Apartemen Green Pramuka.

Pengurus harian YLKI Sudaryatmo mengatakan, maraknya masalah pengembang ini harusnya ditangani oleh Pemprov DKI alih-alih membiarkan warga hunian berperang di pengadilan atau sampai dilaporkan balik oleh pengembang seperti Acho.

"Harusnya Dinas Perumahan memanggil pengembang, kemudian koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, di Jakarta kan punya izin, punya mekanisme untuk mengatur pengembang, apa itu enggak ada gunanya?" kata Sudaryatmo di kantor YLKI, Pancoran, Jumat (19/1/2018).

Baca juga : Green Pramuka Ajukan Surat Permohonan Penghentian Perkara Kasus Acho ke Kejaksaan

Selain meminta pengembang mematuhi aturan, Sudaryatmo menilai Pemprov DKI seharusnya bisa memberikan peringatan kepada pelaku usaha yang dianggap tidak melindungi konsumennya.

Kasus paling baru, yakni terkait pembeli properti di pulau reklamasi di teluk Jakarta. Protes mereka terhadap pengembang justru berujung pada penangkapan orang yang menyebarkan video protes itu.

Baca juga : Polisi Tangkap Pembuat Video soal Konsumen Protes Pengembang Reklamasi

Sebelum adanya laporan pidana, para pembeli properti sudah mengadukan masalah refund atau pembatalan pembelian ini ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) DKI Jakarta. Namun aduan ke BPSK itu tak berpengaruh terhadap masalah.

Anggota BPSK DKI Sularsih mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan penyelesaian di luar pengadilan. Sayangnya, proses itu mentok pada mediasi. Pihaknya tak bisa memaksa pengembang.

"Sesuai aturan kami tidak bisa memaksakan, kami hanya upaya mediasi tapi pengacaranya tidak mau," ujar Sularsih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com