JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan revitalisasi Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat.
Revitalisasi Taman Lapangan Banteng tersebut sudah dimulai sejak Maret 2017 silam.
Dalam revitalisasi tersebut, Pemprov DKI Jakarta menggandeng HAP Architects guna merancang desain terbaru Taman Lapangan Banteng.
Salah seorang arsitek dari HAP Architects, Yori Antar mengatakan revitalisasi yang dilakukan sejak Maret 2017 itu akan rampung sebentar lagi.
"Progres revitalisasinya itu sekarang sudah 40 sampai 50 persen dan diharapkan bisa selesai semua April 2018," kata Yori kepada Kompas.com, Minggu (21/1/2018).
Yori mengatakan, tidak ada kendala yang dihadapinya dalam merancang desain bagi revitalisasi Taman Lapangan Banteng.
(Baca juga: Bagaimana Rencana Arsitek Merevitalisasi Taman Lapangan Banteng?)
Menurut dia, semuanya berjalan baik sehingga target selesai pada April mendatang bisa terealisasi.
"Saat ini fokusnya pembuatan amphitheater di sekitar Monumen Pembebasan Irian Barat dan juga pembuatan tempat bendera supaya bisa dipakai misalnya ketika Asian Games atau ada konferensi antar negara," jelas Yori.
Pengerjaan revitalisasi Lapangan Banteng dibagi dalam tiga zona. Zona pertama merupakan zona utama dari Lapangan Banteng yaitu zona Monumen Pembebasan Irian Barat.
Di zona ini, akan didirikan bangunan berbentuk setengah lingkaran yang berfungsi sebagai amphiteater dan akan dilengkapi dengan kolam.
Pelataran yang ada di zona satu bisa digunakan untuk kegiatan kesenian dan kebudayaan seperti konser musik dan peragaan busana. Di zona satu juga akan dilengkapi dengan toilet, mushalla, food court, dan ruang pengelola.
Adapun zona kedua merupakan zona olahraga yang akan buka 24 jam. Area ini akan dipasang rumput sintetis sehingga dapat digunakan masyarakat di semua musim. Sementara itu, zona tiga merupakan area taman.