Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Tutup Jalan Kebon Sirih, Arus Lalu Lintas Tersendat 1 Km

Kompas.com - 22/01/2018, 16:40 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir angkot yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta memblok jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018). Tindakan itu dilakukan karena mereka kesal tak ada satupun anggota DPRD DKI yang menemui mereka saat mereka berunjuk rasa.

Para sopir angkut itu sebelumnya berunjuk rasa di depan Balai Kota. Mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta kembali memperbolehkan angkot melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, yang saat ini ditutup untuk lapak pedagang kaki lima (PKL).

"Kami akan tutup jalan kalau tidak ada satupun anggota DPRD yang datang kemari," kata seorang koordinator aksi melalui pengerasan suara.

Sejumlah sopir angkot kemudian berkumpul dan memblok jalan tersebut sambil membentangkan sejumlah spanduk. Hal itu membuat lalu lintas sepanjang lebih dari 1 kilometer ke arah Jalan Kebon Sirih tersendat.

Baca juga : DPRD DKI: Kami Ingin Tanah Abang Tertib Tanpa Mematikan Mata Pencaharian Sopir Angkot

Seorang pengendara sepeda motor sempat menegur para demonstran yang menutup jalan. Namun pengendara tersebut malah disoraki dan diminta untuk segera melintas.

"Ini kalian lihat macet banget sampai sana," ujar pengendara yang tampak sudah lanjut usia itu.

"Wooo, pergi aja lu sana," teriak para sopir angkot.

Sejumlah polisi yang berjaga kemudian meminta para pendemo tidak menutup jalan. Para sopir angkot mengalah. Blokade jalan itu dilakukan sekitar 15 hingga 20 menit.

Perwakilan sopir angkot sebelumnya bertemu Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah. Namun, tidak ada solusi yang diberikan Andri. Andri menyebutkan akan membentuk tim kecil untuk membahas masalah tersebut.

Pemprov DKI akan melakukan pertemuan dengan perwakilan sopir angkot pada Selasa besok untuk membahas tuntutan mereka.

Pemerintah Pronvinsi DKI Jakarta menutup Jalan Jatibaru Raya sebagai cara penataan kawasan Tanah Abang. Satu sisi jalan yang ditutup kemudian ditempati pedagangan kaki lima (PKL). Sisi yang lainnya khusus dilintasi oleh bus transjakarta.

Baca juga : Ketua Organda Sudah Larang Sopir Angkot Tanah Abang Demo di Balai Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com