JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/1/2018) sejak pukul 13.00. Mereka mengenakan pengikat kepala serta atribut lain khas demo mahasiswa pada umumnya.
Mereka menyerukan sejumlah program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno jelang 100 hari masa kerjanya.
Sekitar pukul 13.34, gempa dengan getaran cukup kencang terasa di Balai Kota DKI Jakarta. Meski demikian, hal ini tak membuat para mahasiswa berhenti menyerukan aspirasi mereka.
"Kami masih mengingat janji menolak reklamasi," ujar seorang orator saat para pegawai Balai Kota berhamburan keluar gedung.
Orasi terus diserukan meski Balai Kota dilanda kepanikan para pegawainya. Hingga pukul 15.00, demo masih berlangsung.
Baca juga: Kaca di Skybridge Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Pecah karena Gempa
PNS DKI berhamburan keluar gedung Balai Kota saat gempa mengguncang Jakarta. Dalam keadaan panik, sejumlah pegawai DKI tak lupa membawa tas masing-masing saat berlarian ke luar gedung.
Para pegawai kemudian berkerumun di halaman Balai Kota. Sebagian lainnya memadati pelataran depan Pendopo Balai Kota DKI.
Baca juga: Tembok Rumah di Lenteng Agung Roboh akibat Gempa, Penghuninya Terluka
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa yang terjadi pada pukul 13.34 bermagnitudo 6,1. Pusat gempa berada di Selat Sunda, wilayah Samudera Hindia. Gempa ini dirasakan bukan hanya di Jakarta, tetapi juga sekitar Banten, Tangerang, dan Bekasi.