Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Sejarah Depok Sampaikan Tuntutan ke Wali Kota Depok

Kompas.com - 23/01/2018, 17:57 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Beberapa komunitas sejarah yang tergabung dalam Komunitas Sejarah Depok (KSD) meminta Wali Kota Depok Mohammad Idris menyelamatkan situs-situs bersejarah yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Depok.

Perwakilan KSD menyampaikan dua tuntutan terbuka itu saat bertemu Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Depok Wijayanto, Selasa (23/1/2018). Adapun, dua tuntutan KSD adalah:

1. Mengurus status situs-situs sejarah di Depok dari peringkat terdaftar di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga mendapatkan kenaikkan peringkat menjadi penetapan resmi sebagai cagar budaya tingkat kabupaten/kota. Hal ini sesuai amanat Pasal 44 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

2. Menulis surat permohonan kepada Bapak Presiden Joko Widodo agar membantu Pemerintah Kota Depok menyelamatkan situs sejarah Rumah Cimanggis dan merenovasinya, sehingga bisa difungsikan sebagai museum pertama di Kota Depok sekaligus Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berguna bagi penguatan daya dukung ekologi Depok yang kian padat. Kemudian juga sebagai retensi air dari selatan ke Jakarta dan oleh karena itu mengurangi bahaya banjir.

Baca juga: Jawab Jubir JK, Sejarawan Bantah Baru Sekarang Perhatikan Rumah Cimanggis

Kondisi Rumah Cimanggis yang mulai hancur karena tidak terawat di Kota Depok, Kamis (18/1/2018). Pemerintah berencana membangun Universitas Islam Internasional Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla membuat wacana bahwa untuk pembangunan universitas itu, Rumah Cimanggis akan digusur.MAULANA MAHARDHIKA Kondisi Rumah Cimanggis yang mulai hancur karena tidak terawat di Kota Depok, Kamis (18/1/2018). Pemerintah berencana membangun Universitas Islam Internasional Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla membuat wacana bahwa untuk pembangunan universitas itu, Rumah Cimanggis akan digusur.
"Iya, tadi pukul 11.00 tuntutan terbuka KSD diserahkan dalam acara pertemuan dengan Bapak Wijayanto," kata Sejarawan JJ Rizal kepada Kompas.com.

Surat yang dikirimkan KSD diharapkan dapat mendorong Pemkot Depok lebih peduli pada kekayaan situs-situs bersejarah.

"Sudah terlalu lama Pemkot Depok memperlihatkan sikap abai terhadap situs sejarah," ujar JJ Rizal.

Baca juga: Lihat Rumah Cimanggis sebagai Nilai Sejarah, Bukan Personalnya

Kondisi Rumah Cimanggis saat ini yang mulai lapuk dan hancur. Dok. Ketua Umum Herritage Depok Community, Ratu Farah Diba. Kondisi Rumah Cimanggis saat ini yang mulai lapuk dan hancur.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Rencananya pembangunannya berada di rumah tua peninggalan Belanda di Kompleks RRI Cimanngis. Rumah tua itu merupakan tempat tinggal istri kedua Gubernur VOC Petrus Albertus Van Der Parra, yakni Yohana Van Der Parra. 

Penghapusan rumah tua tersebut dinilai akan menghilangkan jejak sejarah di Cimanggis, Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com