Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub Benarkan Tawarkan Opsi Ganjil Genap untuk Angkot Tanah Abang

Kompas.com - 23/01/2018, 21:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan tak bisa memenuhi tuntuan para sopir angkot Tanah Abang untuk membuka kembali Jalan Jati Baru Raya. Saat pertemuan dengan perwakilan sopir angkot Tanah Abang di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018), Andri memberikan sejumlah opsi, salah satunya aturan nomor polisi ganjil genap bagi angkot yang melintasi kawasan Tanah Abang.

Andri mengatakan, opsi itu disampaikannya karena perwakilan sopir angkot meminta agar rute perlintasan angkot di Tanah Abang tidak hanya melewati kolong flyover di Jalan Jati Baru Bengkel tapi juga melintasi flyover.

Andri mengatakan akan sulit membedakan mana angkot yang harus masuk flyover dan kolong flyover bila tidak memiliki tanda khusus.

Baca juga : Sopir Angkot Mengaku Ditawar Opsi Ganjil Genap di Tanah Abang

"Mareka pingin jangan hanya di bawah (rute) tapi juga ada di atas. Saya bilang tahunya (angkot wajib) di atas dan di bawah bagaimana? Kan nanti main kucing-kucingan. Kami sebenarnya usulkan konsep ganjil genap," kata Andri.

Andri mengatakan, teknis pelaksanaan aturan itu misalnya pada hari Senin angkot plat ganjil melintasi kolong flyover, sedangkan angkot berplat genap melintasi flyover, dan seterusnya secara bergantian setiap hari.

Untuk pengawasan, Andri mengatakan selain petugas Dishub yang ada di lapangan, mereka juga akan dibantu sopir lain yang melihat ada sopir angkot yang melintas tidak sesuai ketentuan. Bila melanggar trayek para sopir akan dikenakan tilang oleh petugas Dishub.

Tak hanya aturan ganjil genap, Andri memberikan opsi agar operator angkot memberikan penanda berupa stiker kepada angkot yang boleh melintas di flyover dan kolong flyover. Namun, para sopir angkot merasa keberatan karena dinilai akan mengeluarkan biaya.

"Kan selama ini yang membedakan armada itu nopol (plat nomor polisi). Kecuali operatornya mau menyiapkan stiker. Stiker katanya enggak punya duit, makanya bagaimana cara membedakannya," ujar Andri.

"Soal ganjil genap mereka (perwakilan sopir angkot) ok, tapi belum bisa memastikan (harus dibahas) dengan yang lain katanya untuk berunding," tambah Andri.

Baca juga : Ditawari Ikut OK-Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Tetap Minta Jalan Jatibaru Dibuka

Secara terpisah, perwakilan sopir angkot M08 Gorlin Simbolon mengatakan penerapan nomor polisi ganjil genap untuk angkot yang melintas di Tanah Abang bukanlah opsi yang bisa diterima.

"Opsi mereka yaitu pemberlakukan ganjil genap. Tapi bukan solusi itu," kata Gorlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com