Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Penyebab Robohnya "Box Girder" LRT di Pulogadung

Kompas.com - 26/01/2018, 07:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan kerja dalam konstruksi infrastruktur kembali terjadi. Box girder pembangunan light rail transit (LRT) Jakarta roboh setelah dipasang di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2018) dini hari.

Ketika itu, 5 pekerja menjadi korban insiden tersebut. Kelimanya dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia di Pulomas Barat.

Menurut Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi, insiden itu terjadi ketika para pekerja selesai melakukan stressing atau penarikan kabel baja (termasuk kabel tendon) untuk menyatukan box girder menjadi kesatuan span girder.

Pada pukul 24.00 WIB, stressing selesai dilakukan dan konstruksi diyakini telah dipasang dengan baik. Namun, 10 menit kemudian, petugas mendengar suara retakan.

Sejumlah petugas kemudian memeriksa kondisi span box yang telah dipasang tersebut. Namun, tiba-tiba span tersebut roboh.

"Tapi 10 menit kemudian ada suara 'krek', langsung karyawan yang bertugas memeriksa. Pada saat diperiksa terjadi robohnya span box girder," ujar Satya.

Baca juga : Patah Tulang, 2 Korban Robohnya Konstruksi LRT Masih Dirawat di RS

Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Wika Karya Beton Tbk Hadian Pramudita mengatakan bahwa box girder roboh selepas dipasang merupakan kejadian langka dalam sejarah konstruksi infrastruktur.

Oleh karena itu, penyebab robohnya box girder tersebut sampai saat ini masih jadi tanda tanya.

"Ya, justru itu karena tidak biasa ini makanya kita perlu lakukan pengecekan dan proses dalam investigasinya akan lebih sulit, tapi teknisnya bisa ditanyakan oleh tim konsultan," ucap Hadian.

Diinvestigasi

Selepas peristiwa tersebut, PT Jakpro selaku pemilik proyek dan PT Wika Karya Beton Tbk selaku kontraktor LRT Jakarta bergegas membentuk tim investigator internal guna mencari penyebab awal robohnya box girder LRT.

Namun, tim investigator internal itu setidaknya membutuhkan waktu dua pekan dari awal pembentukannya.

"Investigasi belum ada hasilnya masih sedang berjalan kan butuh waktu dua minggu," kata Satya kepada awak media di Depo LRT Kelapa Gading, Kamis (25/1/2018).

Penyebab robohnya box girder LRT Jakarta pun menjadi misteri. Bukan hanya ada tim investigator internal, melainkan ada empat institusi lainnya membentuk tim investigator sendiri.

Keempat pihak tersebut yakni dari Disnaker DKI, kemudian Kementerian PUPR, Puslabfor, dan terakhir KNKT.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com