JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, permukiman yang kebakaran di Jalan Keutamaan Dalam, Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, adalah kawasan yang sangat padat. Dia menyebut satu rumah berukuran kecil rata-rata diisi oleh 6 orang.
"Permukimannya sangat padat. Tadi satu rumah 3x4 ukurannya, isi 6 orang, sudah ada kamar mandi. Bisa dibayangkan memang tempat ini sangat padat sekali," ujar Anies di lokasi kebakaran.
Anies menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata ulang kawasan tersebut. Namun, Anies menyebut ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk membangun ulang permukiman warga yang hangus terbakar.
"Penataan kami lihat lagi karena kami harus melihat status tanah, soal kepemilikan. Tentu kami menginginkan nanti ketika dibangun menjadi permukiman yang aman, yang terbebaskan dari potensi-potensi kebakaran," kata dia.
Baca juga : Cerita Anies soal Mushala yang Tak Ikut Terbakar di Tamansari
Anies belum mau menyampaikan rencana penataan kawasan tersebut. Saat ini, lanjut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta fokus untuk menyelamatkan dan mengamankan warga yang harus mengungsi akibat kebakaran tersebut.
"Konsentrasi kami adalah penyelamatan, recovery, sehingga mereka di hari-hari ke depan tidak jatuh sakit, tidak muncul masalah-masalah yang mengganggu keseharian mereka, dan bencana ini tidak membesar," ucapnya.
Anies belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Dia menyebut api berasal dari salah satu rumah penduduk di sana. Rumah yang diduga menjadi titik awal api kini dipasang garis polisi.
Baca juga : Rumahnya Hangus Terbakar, Warga Tamansari Ini Menangis ke Anies
"Polisi sedang menginvestigasi karena kejadiannya bermula dari sebuah rumah, tapi detailnya kami tunggu hasil penyelidikan dari polisi," kata Anies.
Kebakaran pada Sabtu dini hari tadi terjadi di RT 007, 008, 009, 010, 011, 012, 013, 014, 015, dan RT 016 di RW 003. Api membakar kawasan permukiman seluas 3.500 meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.