Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Lulung Diminta Buat Surat Pernyataan soal Ferrari B 1 RED

Kompas.com - 29/01/2018, 13:54 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Unit Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Kota Administrasi Jakarta Barat Elling Hartono meminta Andi Firmansyah, yang namanya tercatat sebagai pemilik mobil Ferrari California B 1 RED, membuat surat pernyataan resmi bahwa bukan dia pemilik mobil mewah tersebut.

Surat pernyataan itu terkait dengan kasus tunggakan pajak mobil itu sebesar Rp 364 juta atas nama Andi. Andi sendiri merupakan anak buah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung dan bekerja sebagai petugas keamanan.

Baca juga: Cerita Lulung tentang Anak Buahnya yang Disebut Pemilik Ferrari B 1 RED

"Kami meminta saudara Andi membuat surat pernyataan di atas meterai untuk menyatakan tidak pernah memiliki dan mengetahui kendaraan B 1 RED serta saudara Andi memblokir kendaraan tersebut," kata Elling saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/1/2018).

Ia mengatakan, hal itu dilakukan setelah pihaknya melakukan penelusuran tempat tinggal Andi untuk melakukan penagihan pajak.

"Kami mendapatkan informasi bahwa Andi Firmansyah sekarang bertempat tinggal di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada 25 Januari 2018 pukul 20.00, tim BPRD (Badan Pajak dan Retribusi Daerah) bersama perwira administrasi STNK Jakarta Barat, Iptu Bachtiar, dan Lurah Sukabumi Selatan Ibu Maiyanti Aziz menemui saudara Andi Firmansyah. Hasil kunjungan bahwa yang bersangkutan tidak pernah memiliki dan mengetahui kendaraan B 1 RED," katanya.

Baca juga: Menelusuri Pemilik Mobil Ferrari Penunggak Pajak di Gang Sempit

Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi terkait siapa pemilik mobil mewah yang viral di media sosial tersebut. Hingga hari ini pun pajak kendaraan tersebut belum juga dibayarkan.

"Kami mengimbau kepada pemilik kendaraan B 1 RED untuk menyelesaikan pajaknya," pungkasnya.

Tunggakan pajak mobil Ferrari itu menjadi viral setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan data penunggak pajak mobil mewah di Jakarta.

Lulung mengatakan, Andi bukan pemilik mobil Ferrari itu. Andi, kata Lulung, kecewa dengan tindakan pemerintah yang mengumumkan data penunggak pajak tanpa konfirmasi.

Lulung berharap kejadian yang menimpa Andi tak terulang lagi. Ia menduga pengurusan surat-surat mobil mewah tersebut dilakukan biro jasa tertentu sehingga cek dan ricek terhadap biro-biro jasa pengurusan surat harus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com