JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui ada kenaikan angka kemacetan di kawasan Tanah Abang setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penataan di sana.
Namun, angka kemacetan itu berbeda dengan data yang dimiliki Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.
"Yang kami ingin lihat secara detail adalah data-data yang dimiliki teman-teman Ditlantas yang naik 60 persen karena dari periode uji coba sama sebelumnya. Data kami, ada kenaikan 12 persen dari sebelumnya," ujar Sandi di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).
Meskipun begitu, Sandi menyampaikan, persentase kemacetan Tanah Abang menurun dalam periode Oktober hingga Desember 2017.
Baca juga : Polisi: Jatibaru Ditutup, Kemacetan di Tanah Abang Meningkat 60 Persen
"Kalau dilihat dari periode critical, yaitu antara Oktober sampai Desember, itu justru masih ada penurunan," kata dia.
Sandi menyebut angka kemacetan yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta berbasis data. Dia memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah untuk menyandingkan angka kemacetan yang dimiliki Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro.
"Ini yang lagi kami sandingkan datanya. Mudah-mudahan bisa terkoordinasi dan kami akan tindak lanjuti rekomendasi teman-teman dari Ditlantas," ucap Sandi.
Baca juga : Sandiaga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Kemacetan di Tanah Abang Menurun
"Headway di Tanah Abang Explorer itu dengan 19.000 itu berarti kan cepat, sekitar 30 menit mereka mengangkut itu," kata Sandi.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra sebelumnya mengatakan, imbas penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebabkan kemacetan.
Baca juga : Sandiaga Sebut PKL Bukan Penyebab Utama Kemacetan di Tanah Abang
Atas dasar itu, pihaknya memberi surat rekomendasi ke Pemprov DKI Jakarta agar ruas jalan tersebut kembali dibuka.
"Berdasarkan pengamatan kami, 60 persen mengalami kenaikan (kemacetan)," ujar Halim, Jumat pekan lalu.
Halim mengatakan, imbas penutupan ruas jalan tersebut mengakibatkan kepadatan lalu lintas dari Jalan Fachrudin sampai dengan Tomang dan Slipi sampai dengan Tanah Abang.
Hasil itu diketahui setelah pihaknya melakukan pengkajian selama satu bulan.