JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir angkot Tanah Abang meminta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah untuk tidak takut jabatannya dicopot oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Para sopir tersebut meminta Andri untuk tetap menjalankan aturan yang pro-rakyat kecil. Mereka berjanji akan membela Andri bila nantinya dia dicopot dari jabatannya karena menolong masyarakat.
"Jangan takut jabatannya diambil, takut lengser, Pak Andri. Kami semua di belakang Bapak," ujar para sopir, Senin (29/1/2018).
Menanggapi hal itu, Andri terlihat tersenyum. Dia mengatakan tak pernah takut untuk dicopot dari jabatannya.
Baca juga : Rabu, Sandiaga Undang Sopir Angkot Tanah Abang Ngopi di Balai Kota
"Enggaklah (tidak takut). Kalau takut enggak mungkin saya ke sana (ketemu Anies dan sopir angkot untuk berdiskusi)," ujar Andri.
Andri menemui sopir angkot Tanah Abang yang melakukan aksi mogok sejak pukul 07.00 Wib. Kepada para sopir, Andri mengatakan bahwa Anies mengundang mereka untuk sarapan bersama dan bertemu untuk menyelesaikan masalah yang saat ini dihadapi pada Rabu pekan ini.
Andri sempat diminta untuk langsung membuka Jalan Jatibaru Raya yang menjadi tuntutan sopir angkot. Namun, Andri menolak dan menyebut bahwa hal tersebut bukan merupakan wewenangnya.
Baca juga : Lulung Mengaku Sampaikan Tuntutan Sopir Angkot Tanah Abang ke Sandiaga
"Kalau masalah penindakan, pengoperasian saya bisa. Kalau masalah ini saya juga enggak berani, Pak. Makanya supaya sama-sama enak ke saya, enak ke beliau juga," ujar Andri.
Para sopir angkot akhirnya menolak pertemuan dengan Anies di Balai Kota. Mereka berencana memblokade kawasan Tanah Abang agar Anies menemui mereka pada Selasa pagi.
"Besok kita mogok lagi mulai pukul 06.00 WIB. Kita blok Pasar Tanah Abang sampai Blok G. Biar Pak Anies yang datang ke mari. Kami ingin perlihatkan bahwa ini loh derita rakyat lu. Dia bisa berdiri kayak sekarang juga karena kami. Kami yang milih dia," ujar sopir angkot.
Baca juga : Kita Blokade Tanah Abang sampai Blok G biar Pak Anies yang Datang