Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Transjakarta "Explorer" di Tanah Abang, Penumpang Menggerutu

Kompas.com - 30/01/2018, 11:09 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghentian sementara transjakarta Tanah Abang Explorer membuat sejumlah masyarakat yang biasa memanfaatkan bus gratis tersebut mengeluh.

Anggi bersama seorang temannya tampak duduk membawa sejumlah tas belanja yang terlihat cukup berat. Saat berbincang dengan Kompas.com, Anggi mengatakan heran mengapa bus tersebut tak beroperasi.

Dia menilai, tak ada lagi aksi yang dilakukan sopir angkot Tanah Abang hari ini.

"Ngapain, sih, angkotnya berhenti dioperasikan? Kan, sudah selesai demonya. Kalau begini kami yang susah," keluh Anggi di Jalan Jatibaru Raya, Selasa (30/1/2018).

Baca juga: Transjakarta Hentikan Operasional Tanah Abang Explorer

Anggi mengaku mengetahui ada aksi Senin kemarin yang membuat transjakarta Tanah Abang Explorer juga tak beroperasi. Membaca di sejumlah pemberitaan, Anggi mengatakan kasihan dengan para sopir angkot.

Harusnya, kata Anggi, Pemprov DKI bisa membuat kebijakan yang sama-sama menguntungkan.

Anggi bersama temannya akhirnya memutuskan berjalan kaki sekitar 300 meter untuk mendapatkan angkutan bajaj.

"Kasihan, sih, katanya mereka enggak ada penumpang sampai akhirnya demo. Tetapi, kan, harus dilihat ke pejalan kakinya juga. Artinya, ya, tanggung jawab pemerintah. Untung harga bajajnya enggak dinaikin, jadi enggak rugi-rugi banget," ujar Anggi.

Baca juga: Sopir Angkot Tanah Abang Minta Transjakarta Explorer Tak Beroperasi

Warga lainnya, Hendri, juga terlihat kebingungan mengetahui tak ada lagi deretan bus transjakarta Tanah Abang Explorer di kawasan tersebut.

Hendri yang sudah memanfaatkan bus tersebut sejak beroperasi pada Desember mengatakan kecewa karena harus berjalan kaki akibat bus yang berhenti beroperasi.

Hendri tahu bahwa sopir angkot melakukan aksi pada Senin. Namun, dia tak menyangka hal tersebut berdampak pada penghentian operasional transjakarta Tanah Abang Explorer hari ini.

"Lho, kan, demonya kemarin, kenapa sekarang berhenti (bus). Saya tahunya demo kemarin, bukan sekarang. Ya, sudah jalan kaki sajalah," ujar Hendri.

Baca juga: Angkot Tanah Abang Mogok, Tanah Abang Explorer Tak Beroperasi

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sejak pukul 08.00 hingga 10.42, tak ada satu pun transjakarta Tanah Abang Explorer di Jalan Jatibaru Raya. Sejumlah penumpang bertanya-tanya kepada sejumlah Satpol PP DKI yang berjaga soal keberadaan bus tersebut.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, transjakarta Tanah Abang Explorer tidak akan beroperasi hari ini. Hal itu menyusul aksi mogok yang dilakukan sopir angkot Tanah Abang, Senin kemarin.

Penghentian sementara operasional bus ini melalui rekomendasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Ia meminta maaf kepada warga atas penghentian sementara tersebut.

"Pengoperasian kembali transjakarta Tanah Abang Explorer menunggu situasi kondusif,” ujar Budi melalui keterangan resmi, Senin.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana melakukan dialog mencari jalan keluar pada Rabu (31/1/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com