Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot: Kami Bukan Preman yang Tak Demo kalau Tanpa Nasi Kotak

Kompas.com - 30/01/2018, 16:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkot Tanah Abang membantah adanya ancaman terhadap para sopir agar menggelar demo di Balai Kota dan di kawasan Jatibaru Bengkel beberapa waktu lalu.

Sopir angkot 08, Iriansyah, mengatakan bahwa aksi di depan Kantor Gubernur DKI pada pekan lalu serta aksi mogok pada Senin (29/1/2018) merupakan bentuk solidaritas para sopir angkot.

Iriansyah mengatakan, dia mengikuti dua aksi tersebut karena merasa senasib dengan para sopir angkot lain yang menjadi susah karena kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menutup Jalan Jatibaru Raya.

Anies-Sandi menutup Jalan Jatibaru untuk dijadikan lapak pedagang kaki lima (PKL).

"Enggak ada itu dipaksa-paksa Bang, saya sendiri yang mau. Kami sopir sepakat bersama demo. Kami sama-sama susah, makanya kami bersatu," ujar Iriansyah saat ditemui di kolong Flyover Jatibaru Bengkel, Selasa (30/1/2018).

Baca juga : Organda Sebut Sopir Angkot Tanah Abang Diancam Ikut Demo

Sopir 08 lainnya, Taufik, menyampaikan hal serupa. Taufik yang ikut demo di Balai Kota dan Jatibaru Bengkel itu mengaku tidak pernah dipaksa bahkan diancam agar melakukan demo.

Hal itu dilakukan Taufik karena ingin pemerintah memperhatikan tuntutan mereka. Taufik merasa pemerintah, khususnya Gubernur DKI Jakarta, tak menggubris atau merasakan kesulitan para sopir angkot.

Menurut dia, hal itu terlihat dari tak dikabulkannya tuntutan para sopir agar Jalan Jatibaru Raya dibuka.

"Itu solidaritas namanya Mas. Kami enggak ada dipaksa apalagi dibayar. Kami bukan preman yang kalau enggak ada nasi kotak enggak mau demo. Kami demo karena kami sama-sama susah," ujar Taufik.

Sopir 08, Taufan, mengatakan bahwa seharusnya dengan banyaknya aksi yang dilakukan sopir angkot, Anies paham bahwa kebijakan yang dia lakukan menyengsarakan para sopir.

"Enggak tahu yang katanya dia bantu warga kecil yang mana. Tapi ini kami sopir juga rakyat kecil, bukan hanya PKL. Kalau demo kemarin memang rasa senasib sepenanggungan kami," ujar Taufan.

Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan sebelumnya mengatakan, para sopir angkot di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diancam mengikuti demo beberapa waktu lalu. Shafruhan mengetahui hal itu dari para sopir angkot.

Baca juga : 120 Personel Kepolisian Dikerahkan Antisipasi Demo Sopir Angkot Tanah Abang

Menurut Shafruhan, Organda tidak mempermasalahkan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, ada oknum yang menggerakkan sopir berdemo. Shafruhan menerima laporan soal adanya oknum tersebut sebelum demo berlangsung

"Kan, kami undang sopir, kami tanya sopirnya, dia merasa diancam," ujar Shafruhan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa siang ini.

Kompas TV Imbas demo para sopir angkot jurusan Tanah Abang PT. Transjakarta memutuskan untuk menghentikan sementara pelayanan bus gratis Tanah Abang Explorer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com