Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda DKI: Butuh 2 Bulan Yakinkan Dishub soal Angkot Jok Hadap Depan

Kompas.com - 30/01/2018, 18:38 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, butuh waktu untuk meyakinkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tentang konsep peremajaan angkot di Ibu Kota.

"Butuh dua bulan untuk meyakinkan Pak Andri (Yansah, Kadishub DKI Jakarta) menerima konsep ini," kata Shafruhan, Selasa (30/1/2018).

Ia mengatakan, konsep peremajaan angkot DKI itu mampu menjawab berbagai kelemahan angkot dengan jok menghadap ke depan seperti yang diungkapkan Andri beberapa waktu lalu.

"Dulu kan Pak Andri mengkhawatirkan penumpang akan sulit turun dan naik angkot dengan konsep jok menghadap depan ini. Tapi di bagian tengah jok tengah akan kita beri space yang akan memudahkan orang gampang keluar dan masuk," kata dia.

Baca juga : Angkot Ber-AC dengan Jok Hadap Depan Akan Beroperasi di Jakarta

Dengan konsep baru itu diharapkan penumpang akan merasa lebih nyaman, terutama penumpang perempuan.

"Saya bilang sama Pak Andri, kalau pakai konsep baru ini penumpang wanita tidak perlu risih kalau pakai rok, kalau jok masih menghadap samping kan pasti tidak nyaman, ini salah satu kelebihannya," ujar Sahfruhan.

Usulan angkot model baru itu awalnya oleh Organda DKI Jakarta. Namun Andri Yansah sempat meragukan usulan tersebut. Ia mengatakan, angkot memiliki trayek yang pendek. Jika jok angkot dibuat menghadap ke depan, akan menyulitkan proses keluar-masuk pemumpang.

Selain itu, model tersebut membuat penumpang yang diangkut semakin sedikit. Hal ini dapat menyebabkan Pemprov DKI Jakarta harus menambah jumlah unit angkot.

"Nah berarti kita pilih mana? Kan di satu sisi, kami akan mengatasi kemacetan untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum massal," kata Andri pada 7 Desember 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com