JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium Eko Wahyu Wibowo mengatakan, pihaknya menyelenggarakan shalat gerhana.
"Lokasinya di Masjid Amir Hamzah di basement, setelah shalat isya," kata Eko kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (31/1/2018).
Bagi pengunjung yang ingin melakukan shalat gerhana tak perlu khawatir tak bisa melihat gerhana total. Pasalnya, gerhana total akan terlihat pada pukul 20.29.
"Gerhana bulan mulai kelihatan pukul 18.30, untuk gerhana total kelihatan pukul 20.29," ucap Eko.
Baca juga: Ada Gerhana Bulan Total, MUI Tangsel Imbau Warga Shalat Gerhana
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan 37 astronom yang akan mendampingi para pengunjung Planetarium. Mereka akan memberikan penjelasan soal gerhana ke pengunjung.
"Diharapkan masyarakat bisa mendapatkan pemahaman terkait fenomena gerhana bulan," ujarnya.
Fenomena ini terakhir kali terjadi di Indonesia pada tahun 1982 dan baru akan terjadi lagi di tahun 2037.
Baca juga: Nobar Gerhana di Kota Tua, Warga Bisa Parkirkan Kendaraannya di Lokbin Cengkeh
Gerhana bulan kali ini dianggap istimewa karena ada tiga fenomena alam yang dapat disaksikan oleh masyarakat dan ini terjadi dalam siklus 150 tahunan.
Gerhana bulan kali ini terjadi saat fase supermoon, atau saat bulan berada di titik paling dekat dengan bumi.
Kemudian, akan ada fenomena bulan berubah menjadi berwarna biru dan merah darah. Terakhir adalah gerhana bulan total.
Ini membuat gerhana bulan kali ini disebut super blue blood moon atau gerhana bulan biru kemerahan.