Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditimpuki Orang, Mobil Satpol PP Tak Lagi Antar Pengunjung Tanah Abang

Kompas.com - 01/02/2018, 13:03 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil operasional Satpol PP tak lagi mengantar pengunjung Tanah Abang berkeliling gratis selama transjakarta Tanah Abang Eksplorer tidak beroperasi sementara.

Menurut seorang petugas Satpol PP, Tajudin, mobil patroli Satpol PP tidak lagi membantu pengunjung berkeliling setelah ditimpuki air mineral kemasan oleh orang tak dikenal. 

"Kemarin ditimpukin pakai air mineral, beberapa orang, mereka langsung lari," kata Tajudin kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2018).

Baca juga: Transjakarta Explorer Dihentikan hingga Anies-Sandi Temukan Solusi Tanah Abang

Menurut dia, sudah dua hari mobil patroli Satpol PP mengantar pengunjung Tanah Abang. Namun, hari ini, Satpol PP tak lagi membantu pengunjung berkeliling.

Tajudin juga menyampaikan, belum ada instruksi dari pimpinannya untuk itu. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko sebelumnya mengatakan, mobil patroli tersebut sebenarnya tidak sengaja digunakan untuk menggantikan transjakarta.

Sebelum transjakarta tersebut berhenti dioperasikan, banyak warga yang minta naik ke mobil patroli Satpol PP.

"Kami kan biasa strerilisasi di situ. Nah karena ada orangtua, lansia, dan anak kecil, spontanitas saja mereka membantu, tetapi masyarakat juga minta. Senang mereka naik mobil kami," ujar Yani.

Baca juga: Transjakarta Eksplorer Berhenti Beroperasi, Warga Diantar Mobil Satpol PP

Menurut Yani, peminat mobil patroli satpol PP tersebut bertambah setelah transjakarta Tanah Abang Explorer diberhentikan sementara. Yani akhirnya menyiagakan tujuh mobil Satpol PP DKI untuk mengantarkan pengunjung.

"Karena banyak yang minta, ya, sudah kami puterin saja. Ada tujuh mobil yang kami siagakan dan yang pasti pelayanan kepada masyarakat jangan pernah terhenti," ucapnya.

Sejak Senin (29/1/2018) hingga hari ini, PT Transjakarta menghentikan sementara transjakarta Tanah Abang Explorer.

Langkah ini menyusul aksi yang dilakukan sopir angkot Tanah Abang yang merasa keberatan bus tersebut beroperasi. Mereka merasa transjakarta Tanah Abang Explorer menggerus omzet mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com