Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Keselamatan Berkendara yang Menggelitik di Jakarta Utara...

Kompas.com - 01/02/2018, 21:27 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai cara dilakukan petugas kepolisian untuk menyosialisasikan keselamatan berkendara. Salah satunya dengan pendekatan humanis. Hal itulah yang dilakukan jajaran polisi lalu lintas (polantas) Jakarta Utara.

Dari foto yang beredar di media sosial, tampak dua polantas dibantu beberapa warga sedang memasang spanduk keselamatan berkendara. Namun, kata-kata yang ada di spanduk tersebut berbeda dari biasanya, tidak kaku, dan terkesan kocak. Di spanduk itu bertuliskan, "Hati-hati dalam berkendara, Ayah. Bunda tidak ingin jadi janda, apalagi ayah cari janda,."

Kasat Lantas Wilayah Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo mengatakan, spanduk tersebut sengaja dipasang dengan kata-kata yang menghibur agar menjadi perhatian pengendara. Agung menilai, kata-kata sosialisasi yang biasa dipasang terkesan kaku dan terkadang tak digubris para pengendara.

Dengan spanduk bernada menghibur, para pengendara juga akan terus mengingat maknanya.

Baca juga: Malaysia Pakai Artificial Intelligence untuk Atur Lalu Lintas

"Kalau kata-katanya normatif saja, kurang menarik perhatian. Namun, kalau dibuat seperti itu, kan, menarik perhatian. Dia juga jalannya jadi pelan-pelan," ujar Agung kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2018).

Agung mengatakan, kata-kata di spanduk tersebut biasanya berasal dari ide kreatif para petugasnya.

Baca juga: Ada Demo Sopir Angkot, Lalu Lintas Depan Balai Kota DKI Ramai Lancar

Spanduk tersebut, lanjutnya, dipasang di wilayah rawan kecelakaan, salah satunya di jalur pantura. Pihaknya tidak mengetahui pasti apakah langkah itu dapat mengurangi angka kecelakaan.

"Kalau soal kecelakaan, itu tergantung sifat masing-masing pengendara. Kewajiban kami mengingatkan pengguna jalan untuk berhati-hati," ujar Agung.

Kompas TV Kegiatan ini pun sengaja digelar untuk memperkenalkan serta mempraktikkan rambu-rambu lalu lintas sejak dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com