Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Epilepsi, Seorang Pria Ditemukan Tergeletak di Saluran Air

Kompas.com - 02/02/2018, 15:18 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Sesosok mayat ditemukan tergeletak di dalam saluran air di Kompleks Plaza Pemkot Bekasi, Jumat (2/2/2018). Mayat tersebut ditemukan petugas yang sedang melakukan kontrol situasi setelah shalat Jumat.

"Habis jumatan saya keliling. Pas dekat masjid di bagian barat, di pojokan, saya lihat seperti tangan. Tapi saya tidak yakin karena kecil. Saya dekati ternyata benar. Lalu saya panggil teman-teman untuk ikut memastikan," ucap Heru Indrapudi, petugas Satpol PP, Jumat (2/2/2018).

Belakangan diketahui korban bernama Suherman (25) seorang office boy (OB) Pemkot Bekasi yang biasa bekerja mengurus taman. Ia adalah salah satu dari sekitar 26 pekerja pertamanan di kompleks kantor pemerintah tersebut.

Berdasarkan keterangan rekan sesama pekerja, korban memiliki riwayat penyakit epilepsi atau warga lebih mengenal penyakit ayan.

Baca juga : Simpan 2 Kerangka Mayat di Rumah, 1 Keluarga Diduga Alami Kelainan

"Tadi pagi masih sehat. Buang sampah, beresin taman. Dia ada riwayat ayan memang," ucap Hanafi, salah satu OB Pemkot yang ditemui di lokasi.

Ibunda korban yang tiba di lokasi langsung menangis histeris melihat kondisi anaknya. Semasa hidup korban merupakan anak yang baik dan membantu kehidupan orang tua dan saudara-saudaranya.

Jenazah tersebut langsung dibawa pihak kepolisian ke rumah sakit terdekat untuk di otopsi. Penemuan mayat ini sempat membuat macet jalan Ir H Juanda tepatnya di halte Polda karena banyaknya masyarakat yang ingin melihat penemuan mayat tersebut.

Baca juga : Mayat Ditemukan di Atas Kamar Mandi, Diduga Sudah Tewas 2 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com