DEPOK, KOMPAS.com - Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) telah memeriksa sampel air dari lingkungan warga RT 007 RW 009, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok yang terkena diare massal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan, dari hasil pemeriksaan, sampel air yang terdapat di daerah tersebut tidak tercemar dan dinyatakan layak konsumsi.
"Artinya tidak ada pencemaran air bersih yang mengakibatkan diare," kata Lies kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2018).
Baca juga : Ratusan Warga Kendal Terserang Diare dalam Sehari
Meski demikian, pihaknya tetap mencari tahu penyebab diare massal tersebut sambil melakukan penyuluhan budaya hidup sehat untuk pencegahan. Sebab, diare diduga karena perilaku hidup yang tidak sehat.
"Sudah dilakukan (sosialisasi) oleh petugas puskesmas, baik perorangan maupun masyarakat," ucap Lies.
Lies juga memastikan bahwa 21 warga yang terkena diare massal semuanya sudah dinyatakan sembuh. Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk membiasakan diri hidup sehat.
"Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama kebiasaan cuci tangan pakai sabun," ujar Lies.
Baca juga : ISPA dan Diare Jadi Penyakit Langganan Banjir
Sebelumnya, sebagian besar warga yang terserang diare dirawat di rumah menggunakan infus agar tidak kekurangan cairan.
Setelah menerima laporan dari warga, Dinas Kesehatan Depok langsung membuka posko di daerah tersebut.
Selain membuka posko, petugas mengunjungi rumah warga untuk memeriksa kondisi kesehatan warga, termasuk melakukan pengobatan kepada 21 warga yang terserang diare sejak Jumat (12/1/2018) hingga Minggu (14/1/2018) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.