Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Toleransi dari Masjid Baabut Taubah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Kompas.com - 02/02/2018, 18:19 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com -

Kepada Yth:
Khatib/Penceramah

Mohon agar tetap menjaga kehormatan dan Keagungan Islam di dalam Khutbah/ceramahnya dengan cara:

1. Tidak mendiskreditkan mereka yang berbeda faham
2. Tidak mendiskreditkan mereka yang berbeda agama
3. Tidak menjelek-jelekan pemerintah, kecuali yang sifatnya mengkritisi
4. Tidak menyampaikan yang bersifat porno, lelucon dan sebagainya

Waktu khutbah atau ceramah 20 menit

Terima kasih atas perhatiannya
Pengurus Masjid Baabut Taubah

Demikian bunyi sebuah pengumuman di Masjid Baabut Taubah, Bekasi, yang viral di media sosial.

Rupanya, pesan itu bukan baru dipasang di masjid tersebut. Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baabut Taubah Yusra Huda, pengumuman itu sudah terpasang sejak 10 tahun.

"Pengumuman itu sudah 10 tahun kita pasang. Kita taruh di mimbar supaya tidak melenceng mendengar ceramah ke mana-mana," Yusra Huda kepada Kompas.com di Masjid Baabut Taubah, Jalan Citra Niaga Raya Komplek Kemang Pratama Bekasi, Jumat (2/2/2018).

Yusra mengatakan, pemasangan pengumuman itu dilakukan pengurus yayasan karena saat itu pengurus merasa perlu memberikan arahan dan larangan mengingat jamaah masjid berasal dari beragam kalangan.

"Kita hormati semua. Ini juga di area pemukiman. Risikonya kita di lingkungan yang beragam seperti itu. Biar tidak ada konflik, jangan ego masing-masing keluar," ucap Yusra.

Yusra juga menceritakan, selama pengumuman tersebut dipasang, tidak ada protes kepada pengurus masjid. Malah, kata dia, grafik jamaah selalu meningkat.

"Kita saling menjaga, menghormati satu sama lain. Kita juga kasih tahu ke ustaz yang mau berceramah saat Idul Fitri, semua tidak pernah ada masalah," ucap Yusra.

Masjid Baabut Taubah adalah masjid pertama di area pemukiman Kemang Pratama yang dibangun pada 1990-an. Ketika shalat Jumat, jumlah jamaah dapat mencapai 2.000 orang yang mengisi bangunan dua lantai tersebut.

Cuitan @masmerdi pada 29 Januari lalu mengenai pengumuman ini sudah dicuit ulang sekitar 1.540 netizen dengan 1.030 netizen menyukai postingan tersebut.

Berita ini sudah melalui pengecekan fakta sesuai metodologi verifikasi oleh Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com