JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan setelah terjadinya kebakaran di Kelurahan Krukut, Jakarta Barat, kegiatan sekolah anak-anak korban kebakaran berlangsung normal. Namun, anak-anak itu terpaksa sekolah tanpa baju seragam mereka yang ludes terbakar.
"Aktivitas sekolah anak-anak berjalan seperti biasa, meskipun seragam yang mereka pakai itu tidak memadai," kata Dedi, salah satu warga pengurus Posko Informasi dan Bantuan Korban Kebakaran ketika ditemui di Jalan Keutamaan Dalam, Krukut, Jakarta Barat, pada Sabtu (3/2/2018).
Menurut Dedi, sejumlah pihak telah memberikan bantuan berupa seragam sekolah untuk anak-anak korban kebakaran.
"Alhamdulillah kemarin ada pembagian seragam dari TNI dan Polri. Lalu ada beberapa instansi lainnya yang memberikan seragam," kata Dedi.
(Baca juga: Kebutuhan Primer Warga Korban Kebakaran Krukut Masih Mencukupi)
Berbeda dengan anak-anak, aktivitas pekerjaan sejumlah orang dewasa korban kebakaran justru terganggu. Banyak orang dewasa yang terpaksa libur demi membersihkan puing-puing rumahnya atau mengurus bantuan dan para pengungsi.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Jalan Keutamaan Dalam, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu dini hari pekan lalu (27/1/2018). Sejumlah bangunan di 10 RT diantaranya di RT 007, 008, 009, 010, 011, 012, 013, 014, 015, dan RT 016 di RW 003 ludes dilalap api.
Akibat kebakaran di wilayah padat penduduk tersebut, sebanyak 2,400 warga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.