Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Akhirnya Menyerah Setelah Jam 12 Malam Air Naik sampai Sebatas Leher

Kompas.com - 06/02/2018, 11:11 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inah (47) warga Kampung Pulo RT 014 RW 003 tidak menyangka banjir pada Senin (5/2/2018) kemarin merendam rumahnya. Ia meyakini luapan air dapat dibendung tanggul kali Ciliwung.

"Jadi saya putuskan tinggal di rumah bersama anak. Ternyata jam 12 malam air naik sampai sebatas leher. Saya pindah ke lantai dua," ucap Inah yang ditemui Kompas.com pada Selasa (6/2/2018).

Inah kemudian memutuskan untuk keluar rumahnya meski harus dengan susah payah. Ia mengaku sudah menyiapkan makanan namun sampai pukul 09.00 pagi sudah habis.

"Jadi saya dibantu warga pakai tangga. Ini mau mengungsi saja. Rumah saya titipkan ke warga yang berjaga karena masih banyak yang tinggal di rumah," ucap Inah.

Baca juga : Ketinggian Air Kali Ciliwung di Kampung Pulo Capai 5 Meter

Hal yang sama dialami Mimi (48), warga RT 008 RW 003. Ia bersama suaminya, Khaerudin (52), memutuskan bermalam di rumah tidak menyangka besarnya air yang menerjang rumah mereka.

"Baru kali ini memang setelah bongkaran beberapa tahun lalu. Biasanya tidak sebesar ini. Jam 8 malam air sudah sepinggang. Tidak sempat ke luar," ucap Mimi.

Mimi dan keluarga lainnya yang semalam memutuskan tinggal di rumah harus keluar karena sudah tidak mendapatkan makanan. Mereka kehabisan persediaan makan dan juga tidak dapat meminta bantuan karena telepon genggam mati.

Baca juga : Warga Kampung Pulo Bersiaga Antisipasi Banjir Kiriman

"Listriknya sudah mati sejak kemarin. Habis baterai. Mau minta tolong siapa," ucap Mimi.

Pantauan Kompas.com, sejak 10.00 WIB warga Kampung Pulo banyak yang kembali ke rumah mereka untuk sekadar menengok kondisi rumah. Banyak juga yang masih bertahan di rumah karena menjaga barang-barang yang mereka tinggal.

Baca juga : Asal Usul Kampung Pulo Garut, Kampung dengan 7 Bangunan

Kompas TV Air yang merendam ruas jalan berasal dari luapan Kali Ciliwung yang meluap melewati turab setinggi tujuh meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com