Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Cerita Pengabdian dari Salah Satu Sudut Mapolda Metro

Kompas.com - 06/02/2018, 15:27 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita paruh baya berjalan pelan dari ruangan sempit yang terletak di bagian paling ujung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Seasala siang.

Kerudungnya berwarna ungu, senada dengan kemeja lengan panjang motif garis yang tengah ia kenakan. Celana panjang warna biru tua dipadukan dengan sandal berwarna coklat tua, menjadi pelengkap penampilan wanita itu.

Namanya Siti Aminah, wanita berusia 45 tahun yang menjadi salah satu staf Bidang Opsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Maaf Mbak saya baru saja shalat, makanya pakai sandal. Silakan duduk, Mbak," sapa Siti dengan ramah saat Kompas.com menyambangi ruangannya, Selasa (6/2/2018).

Siti berkisah, ia telah mengabdikan diri mengurus surat masuk dan keluar di direktorat kriminal sejak 1995. Waktu itu ia baru saja lulus SMEA. Saat itu, statusnya hanya sebagai pegawai harian lepas.

"Waktu itu saya nganggur, lalu saya coba masuk ke sini dan diterima. Dulu masih mudah, lulusan SMEA saja boleh bekerja di sini," ceritanya.

Kala itu, Siti mendapatkan upah Rp 150.000 setiap bulannya. Setiap hari ia bekerja sedari pagi hingga larut malam.

Waktu demi waktu, tahun demi tahun ia lalui dengan rutinitasnya sebagai juru surat.

Tak terasa, 12 tahun telah ia lewati. Rekan-rekan seangkatannya sudah banyak yang diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan dirinya belum.

"Saya waktu itu berdoa terus, saya ingin sekali diangkat tapi saat saya ikut seleksi CPNS saya selalu saja gagal," ujarnya.

Tahun 2007 nasib mujur berpihak kepadanya. Saat itu, pemerintah mengangkat Ibu dua anak ini menjadi PNS. Bukan karena pendikan, namun pengabdian.

"Saya sujud syukur Mbak, saya tidak menyangka bisa diangkat. Saya bisa bantu suami saya yang hanya jadi tukang ojek. Subhanallah," sebutnya.

Umroh gratis

"Keinginan saya hanya satu, saya ingin ke Tanah Suci, tapi bagaimana saya bisa," ujar Siti.

Dengan penghasilan dia plus suami, dikurangi biaya sekolah kedua anaknya, serta biaya hidup yang mahal di ibu kota, rasanya belum cukup baginya untuk menyisihkan uang untuk mewujudkan impiannya tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com