Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Sandiaga, Taufik Minta Normalisasi Sungai Dilanjutkan

Kompas.com - 07/02/2018, 10:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta Pemprov DKI Jakarta tidak sepotong-potong menyelesaikan masalah banjir di Jakarta.

Dia meminta agar proyek normalisasi yang dilakukan Pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama dilanjutkan.

"Saya kira begini ya, normalisasi seluruh sungai yang dialiri air itu kadang kala melimpah harus dilakukan teratur dan berkesinambungan. Jangan sepotong-sepotong," kata Taufik.

Taufik meminta hal tersebut saat menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Rabu (7/2/2018). Sandiaga tampak hanya menyimak omongan Taufik tersebut.

Menurut Taufik, kebutuhan tiap wilayah pun berbeda-beda. Pemprov DKI diminta melakukan penanganan banjir sesuai dengan wilayahnya.

Baca juga : Normalisasi Kali Pesanggrahan Masih Terkendala Pembebasan Lahan

Dia mencontohkan tempat tinggalnya di daerah Warakas, Jakarta Utara. Taufik mengatakan, banjir tidak melanda Jakarta Utara pada musim hujan bulan ini. Hal ini bukan karena kawasan itu sudah dinormalisasi melainkan karena ada pompa-pompa yang bisa menyedot air.

"Di Warakas, Pademangan itu hidupnya dari pompa, nafasnya dari pompa. Kalau pompanya mati, pasti banjir. Nah kemarin bersyukur kami enggak banjir," ujar Taufik.

Baca juga : Sinyal Sandiaga Melanjutkan Normalisasi Sungai...

Begitupun dengan daerah lain. Normalisasi harus dilakukan jika memang penting bagi suatu kawasan.

Baca juga : Warga Kampung Arus Dukung Normalisasi Kali Ciliwung

"Nah saya kira penataan normalisasi kali menjadi penting," kata Taufik.

Setelah pergantian Pemerintahan di DKI Jakarta, Pemprov belum melanjutkan normalisasi sungai-sungai yang ada di Jakarta. Warga yang tinggal di bantaran Ciliwung belum ada lagi yang direlokasi.

Baca juga : Ahok: Jika Anies Jadi Gubernur dan Tidak Normalisasi Kali, Bohong Dia

 

Kompas TV Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku warga Jati Padang mayoritas setuju terhadap normalisasi kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com