JAKARTA, KOMPAS.com — Listrik di RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, lumpuh sejak banjir luapan sungai Ciliwung pada Senin (5/2/2018). Seorang warga, Maryati (66), menyebut permukimannya seperti kampung mati pada malam hari.
"Kayak kampung mati, listriknya padam," ujar Maryati saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (7/2/2018).
Warga lainnya, Eni (47), menyampaikan hal serupa. Karena listrik padam, kebanyakan warga masih memilih mengungsi di Puskesmas Rawajati II dan beberapa pengungsian lainnya. Lagipula, banjir masih pasang surut.
Baca juga: Banjir di Rawajati Pasang Surut, Warga Bertahan di Pengungsian
"Dari Senin listrik mati, belum dinyalain. Kalau sendiri tidur di sana (rumah), enggak berani," kata Eni.
Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani mengatakan, warga juga kekurangan air bersih karena listrik padam. Mereka akhirnya memilih tetap mengungsi.
Saat ini, sekitar 250 kepala keluarga (KK) di RW 007 yang mengungsi, dari pengungsi awal 388 KK.
Baca juga: Banjir Usai, Warga Rawajati Memancing Ikan di Sungai Ciliwung
"Sekarang ini sebagian masih mengungsi karena lantai dua rumah mereka juga belum bisa ditempati karena enggak ada air bersih, listrik padam, apalagi tadi pagi naik lagi airnya," ujar Sari.
Hari ini, ada petugas PLN yang datang mengecek kabel-kabel listrik di RW 007 Rawajati. Namun, petugas tersebut menyampaikan belum bisa menyalakan listrik di sana.
"Ini mengecek kabel-kabel instalasi listrik, belum berani dinyalakan takutnya banjir lagi," kata seorang petugas PLN, Eka.