Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bendungan Pengendali Banjir Jakarta di Bogor Belum Selesai

Kompas.com - 09/02/2018, 16:33 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Jarot Widyoko mengatakan, pembangunan proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Bogor, Jawa Barat, masih terkendala biaya pembebasan lahan.

Jarot mengatakan, saat ini biaya pembebasan lahan masih ditalangi oleh para kontraktor proyek sebesar Rp 230 miliar.

"Bendungan Ciawi dan Sukamahi ini pakai dana talangan kontraktor," ujar Jarot di Kantor BBWSCC, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2018).

Jarot mengatakan, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Keuangan belum juga mengucurkan dana untuk biaya pembebasan lahan.

Baca juga : Bagaimana Bendungan Ciawi dan Sukamahi Bisa Kurangi Banjir di Jakarta?

Lamanya kucuran dana itu disebabkan proses administrasi berupa verifikasi dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang belum selesai.

Hal itu membuat sampai saat ini pengerjaan Bendungan Ciawi dan Sukamahi baru berjalan tidak sampai lima persen. Padahal, kata Jarot, dengan dibangunnya dua bendungan itu bisa mengurangi dampak banjir di Jakarta.

Jarot mengatakan, kemungkinan besar dana akan turun para Maret 2018. Namun, kucuran dana yang diterima akan bertahap.

"Prosesnya panjang. Jika telah diberikan Insya Allah 2019 selesai," ujar Jarot.

Baca juga : Setelah 13 Tahun, Bendungan Sukamahi dan Ciawi Akhirnya Dibangun

Pembangunan Bendung Ciawi dan Sukamahi telah direncanakan sejak 2004. Oleh karena berbagai kendala, realisasi pembangunan baru bisa dimulai pada September 2017.

Kontrak Bendungan Ciawi yang ditandangani pada 23 November 2016 digarap oleh SNVT PJSA Ciliwung Cisadane dan Abipraya-Sacna KSO. Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp 757,8 miliar dengan luas area genangan 29,22 hektar dan volume tampung 6,45 juta meter kubik.

Sementara, kontrak Bendungan Sukamahi yang ditandatangani pada 20 Desember 2016, digarap kontraktor Wijaya-Basuko KSO. Bendungan senilai Rp 436,97 miliar itu memiliki daya tampung tampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar.

Baca juga : Jokowi Dijadwalkan Tinjau Bendungan Sukamahi dan Ciawi

Untuk gambaran, dengan dua bendungan ini nantinya maka volume banjir kiriman dari Bogor ke Jakarta bisa dikurangi.

Selain itu, waktu tiba air kiriman dari Bogor tiba di Jakarta melalui pintu air Manggarai, juga bisa diperpanjang selama 4 jam. Kedua bendungan tersebut ditargetkan selesai konstruksinya pada 2019.

Kompas TV Hujan deras yang masih terjadi di daerah Bogor, Jawa Barat membuat ketinggian air di Bendung Katulampa dikhawatirkan terus naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com