JAKARTA, KOMPAS.com - Azwar Lawaru, ketua RW 003, Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat membeberkan alur peredaran narkoba yang memanfaatkan anak-anak di tempatnya.
"Beberapa calonya anak-anak kami, anak-anak sini. Usia-usia masih muda, belasan tahun," kata Azwar, Jumat (9/2/2018).
Mereka tak hanya diminta sebagai pengantar narkoba kepada pembeli. Anak-anak itu juga diminta untuk mencoba. Upaya itu dinilai bertujuan agar warga setempat tak mengusik mereka.
"Ya merusak anak-anak kami di sini kan. 'Eh ada barang baru nih, mau coba enggak?' Jadikan anak-anak tameng. Jadi kalau kami gempur dia, kami berhadapan dulu dengan anak-anak kami," kata dia.
Baca juga : Mencoba Menghapus Pandangan Kampung Narkoba di Kampung Boncos...
Kampung Boncos dikenal sebagai salah satu pusat peredaran narkoba di Jakarta. Penggerebekan sudah berkali-kali dilakukan tetapi kawasan itu belum benar-benar bebas dari narkoba.
Azwar mengatakan, ada warganya yang bergabung sebagai calo karena alasan ekonomi. Hal itu menyulitkan pengurus RT dan RW setempat memberantas narkoba di daerah itu.
"Jadi masyarakat itu cari makan juga di situ. Artinya nyaloin aja sekali Rp 10.000, 10 kali kan cepek (Rp 100.000), kan lumayan tuh. Kami sempat bilang, 'Cobalah berhenti'. Mereka bilang 'Ada enggak duduk-duduk aja dapat Rp 100.000?" kata Azwar.
Namun, ia mengatakan selama beberapa tahun terakhir terjadi pengurangan penangkapan maupun penggunaan narkoba di Kampung Boncos.
Polres Metro Jakarta Barat belum lama menangkap sembilan orang yang sedang melakukan transaksi sabu di RT 006 RW 003 di Kampung Boncos itu. Barang bukti yang ditemukan adalah 64 gram sabu dalam 10 plastik klip, alat hisap dari botol air mineral, enam buah ponsel, sebuah golok, sebuah celurit, dan uang tunai Rp 1,4 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.