JAKARTA, KOMPAS.com - PT Raillink selaku operator Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan tingkat okupansi atau jumlah penumpang kereta yang saat ini masih berada di angka 30 persen.
Namun Direktur Utama PT Raillink, Heru Kuswanto, menegaskan bahwa penurunan tarif tiket KA Bandara Soekarno-Hatta tidak menjadi salah satu opsi yang disiapkan. Ia menyebutkan harga tiket sebesar Rp 70,000 sudah terbilang murah.
"Harga itu sebenarnya sudah diskon, harga kami yg pertama itu kan Rp 100 ribu,lalu dipaksa di angka Rp 70 ribu," kata Heru di Stasiun Sudirman Baru, Jumat (9/2/2018).
Baca juga : Upaya Meningkatkan Minat Warga Naik Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Ia membandingkan tiket KA Bandara Soekarno-Hatta dengan tiket KA Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
"Angka Rp 70 ribu itu sudah diskon untuk 36 km. Di Medan 28 km itu 100 ribu Rupiah," kata Heru.
Sejumlah calon penumpang kereta bandara yang ditemui Kompas.com di Stasiun Sudirman Baru, Jumat kemarin, umumnya mengeluhkan harga tiket yang mahal.
"Memang terlalu mahal ya. Fasilitasnya sudah baik tapi harusnya tidak semahal itu," kata Martin, warga Surabaya yang telah beberapa kali menggunakan KA Bandara.
Pernyataan Martin diamini Junpei Iwata, warga Jepang yang tengah melancong ke Jakarta.
"Kereta (bandara) ini tepat waktu, nyaman, dan bersih. Tetapi, harganya agak tak masuk akal," katanya.
Sosialisasi
Demi meningkatkan jumlah penumpang, Heru menyebut PT Raillink akan menggencarkan sejumlah agenda sosialisasi.
"Paling penting sosialisasi. Kami akan pasang informasi mengenai kereta api bandara ini. Ada customer service dan petugas yang akan sebar flyer. Kami sedang proses, semua ada prosesnya," ujar dia.
PT Raillink juga akan menyiapkan sejumlah program yang dapat menarik minat masyarakat untuk mau menggunakan kereta bandara tanpa menurunkan harga tiket.
Baca juga : PT Railink Sebut Harga Tiket Kereta Bandara Soekarno-Hatta Sudah Didiskon
"Sudah kami niatkan berbagai program yang sifatnya mendorong. Kalau penerbangan ada frrquent flyer kami ada frequent rider. Sebulan ke depan akan banyak perubahan," kata Heru.
Okupansi Rendah