JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan pengalamannya ketika masih aktif ikut konferensi di luar negeri. Di berbagai tempat, Anies mengaku sering ditanya mengenai hak pilih bagi kaum perempuan di Indonesia.
"Saya sering ditanya, 'Pak Anies apakah kaum perempuan Indonesia memiliki hak untuk memilih waktu pemilu?'," kata Anies di Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2018).
Anies menyampaikan hal itu kepada peserta tablig akbar yang digelar organisasi Aliansi Perempuan Indonesia. Kegiatan itu merupakan tablig akbar pertama yang dibuat organisasi perempuan tersebut.
Anies melanjutkan, saat ditanya seperti itu, ia selalu menjawab dengan tegas.
"Jawaban saya, Indonesia memiliki pemilu pertama tahun 1955. Dan pada saat tahun 1955, bangsa Indonesia tidak sedikit pun memperdebatkan apakah perempuan punya hak pilih atau tidak," ujar Anies.
"Jadi kita mendiskusikannya saja tidak. Di tempat lain, hak memilih itu belum hadir," tambah dia.
Karena itu, dia mengatakan bangsa Indonesia boleh dibanggakan karena bisa menjadi contoh. Kaum perempuan di Indonesia jauh lebih maju dibandingkan tempat lain.
Pada acara itu, Anies juga sekaligus menceritakan pengalamannya diajak ke kegiatan aktivis perempuan oleh ibunya saat masih kecil. Dia mendengar rapat dan melihat aktivitas lainnya meski belum begitu paham.
Hari ini, dia senang bisa gantian mengajak ibunya, Aliyah Rasyid, datang ke kegiatan organisasi perempuan. Anies mengajak Aliyah dan istrinya, Fery Farhati, ke acara tersebut.
"Alhamdulillah sekarang giliran saya mengajak Ibu menghadiri tablig akbar di tempat ini. Jadi gantian," ujar Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.