Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis KUMKMP Minta PPK Kemayoran Hargai Perjuangan DKI...

Kompas.com - 14/02/2018, 01:05 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta Irwandi mengatakan, butuh perjuangan keras membersihkan lahan yang kini menjadi Lenggang Jakarta Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, lahan tersebut sebelumnya dipenuhi permukiman kumuh serta tempat prostitusi terselubung.

"Perjuangan kami berdarah-darah, Mas. Itu kan dulu tempat prostitusi, tempat 'minum', preman, kami penuh perjuangan, dan itu bukan tanah kosong. Hargai dong," ujar Irwandi kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2018).

Baca juga: Dirut PPK Kemayoran Sebut Dinas KUMKMP DKI Langgar Perjanjian Kerja Sama

Lenggang Jakarta KemayoranKompas.com/David Oliver Purba Lenggang Jakarta Kemayoran
Ia menambahkan, tujuan dibukanya Lenggang Kemayoran juga untuk membantu Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) menertibkan pedagang kaki lima di kawasan Kemayoran.

Adapun pedagang Lenggang Kemayoran sebelumnya merupakan PKL di sekitar Masjid Akbar.

Dengan demikian, ia menyesalkan keputusan PPKK yang dianggap memutuskan secara sepihak menjadikan lahan itu untuk pembangunan Mapolres Jakarta Pusat.

Baca juga: Mapolres Jakarta Pusat Akan Dibangun di Lenggang Kemayoran, Polisi Minta Pedagang Direlokasi

Lenggang Jakarta KemayoranKompas.com/David Oliver Purba Lenggang Jakarta Kemayoran
"Pedagang kuliner di sana ada 90 pedagang, 50 (pedagang) yang non kuliner. Mereka sudah bikin rolling door, kan, kasihan. Saya juga enggak enak dengan (perusahaan) CSR yang support kami, kan, itu biaya," ujarnya.

PPKK berencana memberikan lahan Lenggang Kemayoran untuk pembangunan Mapolres Jakarta Pusat.

PPKK sebelumnya meminjamkan lahan ini kepada Pemprov DKI pada 2016-Juni 2019.

Baca juga: Dinas KUMKMP DKI Tuding PPK Kemayoran Ambil Keputusan Sepihak soal Lenggang Kemayoran

Namun, PPKK menganggap Dinas KUMKMP DKI sudah melanggar perjanjian kerja sama dengan menarik retribusi para pedagang. Oleh karen itu, PPKK memutus kerja sama dengan Pemprov DKI.

Rencananya, peletakan batu pertama Mapolres Jakarta Pusat pada Maret 2018. Lenggang Kemayoran sebelumnya diresmikan Sekretaris Daerah Saefullah pada 2016.

Kompas TV Penertiban pedagang kaki lima selalu menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penataan pedagang kaki lima di sejumlah titik belum optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com