JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta Dian Ekowati membenarkan jumlah laporan warga melalui aplikasi Qlue menurun. Dian mengatakan salah satunya karena adanya layanan aduan warga di kelurahan dan kecamatan.
"Jadi jumlah laporan di kecamatan itu lumayan. Sekarang kan sudah ada ya mekanisme laporan di kecamatan," ujar Dian di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (15/8/2018).
Dian mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki banyak kanal aduan masyarakat. Misalnya seperti Twitter, Facebook, Qlue, dan layanan aduan kecamatan. Dari semua kanal itu, laporan melalui aplikasi Qlue masih paling tinggi.
Baca juga : Sandiaga: Laporan Melalui Qlue Agak Turun, Itu Harus Diakui
Setelah itu diikuti dengan layanan aduan di kecamatan. Meski paling tinggi, jumlah laporan Qlue tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Dian mengatakan saat ini pihaknya sedang menginventaris data jumlah penurunan laporan Qlue terlebih dahulu. Namun, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta belum menganalisa penyebabnya.
"Untuk datanya lagi dikerjakan, nanti ya," kata Dian.
Baca juga : Sandi ingin Tambahan Panic Botton untuk Perempuan di Aplikasi Qlue
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui laporan masyarakat melalui aplikasi Qlue sudah menurun. Padahal, aplikasi Qlue merupakan salah satu citizen reporting mechanism yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
"Agak turun laporan melalui Qlue, itu harus diakui," ujar Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.