Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Atribut Ikut Ramaikan Final Piala Presiden 2018

Kompas.com - 17/02/2018, 18:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno 'diakuisisi' puluhan pedagang atribut pendukung sepakbola jelang final Piala Presiden, Sabtu (17/2/2018) malam nanti.

Mereka umumnya menjajakan barang dagangan di seutas tali yang tersambung di antara dua pohon.

Pantauan Kompas.com, ada berbagai jenis atribut yang ditawarkan para pedagang. Selain syal yang menjadi favorit para pembeli, para pedagang juga memamerkan kaos, kemeja, dan bendera. Ada juga pedagang keliling yang menjual ikat kepala dan terompet.

Dikos, pedagang asal Bekasi yang ditemui Kompas.com, mengaku selalu membuka lapak dagangannya di mana pun Persija berlaga.

(Baca juga: Final Piala Presiden 2018, Persija Vs Bali United Layak di Laga Puncak)

 

"Di (Stadion) Patriot saya selalu jualan, kemarin pas Persija main di Solo saya juga berangkat," kata Dikos.

Ia menuturkan syal dagangannya dibanderol mulai dari harga Rp 35.000 hingga Rp 150.000.

"Kalau event besar begini Alhamdulillah penghasilannya lebih besar, bisa dua sampai tiga kali lipat," kata Dikos.

Dadan, pedagang lainnya, mengamini ucapan Dikos. Menurutnya, pengunjung ajang bergengsi seperti partai final Piala Presiden lebih royal dalam berbelanja.

"Kalau event gini pasti selalu lebih untung mas. Orang-orang juga maunya beli yang mahal karena lebih bergengsi kali ya," kata Dadan yang juga mempunyai usaha konveksi khusus atribut sepakbola di Bandung.

Saat berjualan di GBK, Dadan memboyong tujuh karyawannya untuk meramaikan lapak sewaannya.

"Bayar sewa 500 ribu, ini bawa tujuh karyawan karena saya yakin pasti bakal ramai," katanya.

Dadan mengaku barang dagangannya sudah mulai menipis pada Sabtu sore padahal pertandingan final sendiri baru berlangsung malam nanti.

Bagi Dadan dan Dikos, sepakbola tak lagi menjadi sekadar olahraga melainkan menjadi salah satu tumpuan ekonomi olahraga. Fanatisme terhadap klub sepakbola juga sudah tidak terasa.

"Kalau dukung mah saya dukung semuanya. Saya dukung Persija juga karena kalau Persija menang maka dagangan saya laku," kata Dikos sambil tertawa.

Kompas TV Sehari menjelang laga krusial ini, kubu Bali United menjalani latihan terakhir, sekaligus uji coba lapangan pada Jumat malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com