Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Ugal-ugalan, 250 Sopir Angkot Jakarta Akan Dilatih di Tegal

Kompas.com - 19/02/2018, 19:09 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mengadakan pelatihan bagi sopir angkot di Jakarta.

Dalam kegiatan pertama ini, ada 250 sopir angkot di Jakarta yang akan dilatih di bawah Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Kementerian Perhubungan di kota Tegal, Jawa Tengah.

"Ini kan merubah perilaku, attitude dari pengemudi, saya rasa pengemudi ini penting karena keselamatan banyak orang. Orang yang dibawa, orang yang di samping kiri, kanan ini sangat menentukan, kalau dia ugal-ugalan ada kecelakaan posisi di tengah kan repot, jadi ada jiwa manusia yg harus dikelola dengan baik," kata Sekretaris Daerah Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/2/2018).

Diklat pertama ini diikuti 250 peserta dan dibagi menjadi beberapa angkatan, per kelas diikuti maksimal 25 peserta.

Baca juga : Mempersiapkan OK Otrip agar Diterima Sopir Angkot Tanah Abang...

Dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terdapat anggaran Rp 2.337.500.000 atau 8.500.000 rupiah per orang untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi 250 orang pengemudi angkutan umum.

Usai diklat, peserta akan dapat sertifikat kompetensi sebagaimana diamanatkan dalam UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu, mereka akan diprioritaskan untuk ikut program pemerintah.

"Bagi para pengemudi yang mengikuti program ini sudah di pastikan akan diprioritaskan menjadi pengemudi angkutan umum pada program Ok Otrip" ujar Saefullah.

Baca juga : Ok Otrip Lebak Bulus-Pondok Labu Diuji Coba Hari Ini

Adapun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyebut para sopir ini mendaftar usai pihaknya melakukan sosialisasi ke 11 operator transportasi di DKI.

Dari Kolamas Jaya 15 orang, Komilet Jaya 10 orang, Budi Luhur 5 orang, Purimas Jaya 6 orang, Puskopau Halim Perdanakusuma 8 orang, PT Kencana Sakti Transport 6 orang, an Koperasi Wahana Kalpika sebanyak 200 orang.

Menurut Andri, nantinya seluruh sopir angkot di Jakarta akan mengikuti pelatihan sehingga bersertifikasi.

"Rencananya kami itu total di tahun 2020-2021 ya, ini selaras dengan program OK OTRIP, jadi kami mau program OK OTRIP semua armadanya dikendarai oleh pengemudi yang sudah bersertifikasi," ujar Andri.

Jumlah angkutan kota yang ada di DKI Jakarta sekitar 16.514 kendaraan. Sebanyak 82 persen didominasi angkutan kecil (angkot). Sementara bus sedang 13 persen, dan sisanya 5 persen adalah bus besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com