Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roro Fitria yang Buat Polisi Kebingungan...

Kompas.com - 20/02/2018, 13:49 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kebingungan menghadapi artis Roro Fitria yang tengah tersangkut kasus narkoba. Roro tak memberi keterangan secara lugas kepada polisi yang menyebabkan motif pembelian narkoba belum juga diketahui.

Roro ditangkap di rumahnya di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018). Ia ditangkap saat tengah menunggu pesanan sabu dari YK dengan perantara seorang pria berinisial WH.

Saat itu Roro memesan sabu seberat 2,4 gram dengan harga Rp 4 juta dan Rp 1 juta untuk jasa kurir. Roro berdalih, sabu tersebut akan ia gunakan untuk merayakan valentine bersama rekan-rekan sesama artisnya.

Saat pertama kali ditangkap Roro sempat mengaku telah mengonsumsi narkoba jenis yang sama sebanyak dua kali. Untuk memastikan keterangan Roro, polisi melakukan tes urin.

Baca juga : Roro Fitria Akan Jalani Uji Rambut Terkait Kasus Narkoba

Tak disangka, hasil tes urin Roro dinyatakan negatif mengkonsumsi narkoba. Serangkaian pemeriksaan pun kembali dilakukan kepada artis yang pernah membintangi berberapa sinetron tersebut.

Roro Fitria saat konferensi pers pengungkapan kasus narkotika yang menjeratnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kis (15/2/2018).KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG Roro Fitria saat konferensi pers pengungkapan kasus narkotika yang menjeratnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kis (15/2/2018).

Harga sabu mahal

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Suwondo Nainggolan mengatakan, harga Rp 4 juta termasuk mahal untuk sabu seberat 2,4 gram. Jumlah sabu itu pun dirasa terlalu banyak untuk kelas pemula seperti Roro.

"Apalagi saat kami mengantar kurir narkoba menuju rumah Roro, Roro selalu menanyakan posisi kurir seolah tengah sangat membutuhkan barang tersebut," ujar Suwondo, Senin (19/2/2018).

Baca juga : Negatif Sabu, Roro Fitria Belum Ungkap Alasan Pembelian Sabu

Menurut Suwondo, Roro belum mau menjelaskan secara pasti tujuan pembelian sabu. Menurutnya, ada bagian yang hilang dari proses pembelian barang haram ini.

"Biasanya dia pakai dulu, baru dia tau, baru beli. Itu yang terjadi secara umum, tapi pada kasus ini fase itu yang tidak ada. Tapi dia tiba-tiba dia beli bahkan berusaha untuk beli dengan jumlah cukup banyak," tuturnya.

Suwondo melanjutkan, jika pembelian sabu tersebut merupakan rekomendasi rekan artis yang akanenggelar acara bersama Roro, seharusnya Roro dengan tegas menyebut siapa sajakah artis yang terlibat dalam perkara ini.

Baca juga : Roro Fitria Disebut Kali Pertama Kenal Sabu di Pesta Ulang Tahun Artis

Polisi menunjukkan barang bukti kasus dugaan penyalahgunaan narkotika yang menjerat Roro Fitria di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatam, Kamis (15/2/2018).KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG Polisi menunjukkan barang bukti kasus dugaan penyalahgunaan narkotika yang menjerat Roro Fitria di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatam, Kamis (15/2/2018).

Suwondo meminta Roro dapat bekerjasama dengan polisi dengan bersikap kooperatif saat pemeriksaan. Menurut Suwondo, informasi ini penting untuk kontrol peredaran narkoba di kemudian hari.

Kemarin, polisi menjadwalkan pemeriksaan rambut untuk Roro. Dalam hal ini Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.

Menurutnya, pemeriksaan rambut dapat lebih falid dalam menentukan seseorang pernah mengkonsumsi narkoba atau tidak. Ia berharap segera ada titik terang terkait kasus ini.

Kompas TV Penyidik Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya terus memeriksa selebrita Roro Fitria terkait dugaan kepemilikan narkotika meski tes urine dinyatakan negatif.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com