JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kebingungan menghadapi artis Roro Fitria yang tengah tersangkut kasus narkoba. Roro tak memberi keterangan secara lugas kepada polisi yang menyebabkan motif pembelian narkoba belum juga diketahui.
Roro ditangkap di rumahnya di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018). Ia ditangkap saat tengah menunggu pesanan sabu dari YK dengan perantara seorang pria berinisial WH.
Saat itu Roro memesan sabu seberat 2,4 gram dengan harga Rp 4 juta dan Rp 1 juta untuk jasa kurir. Roro berdalih, sabu tersebut akan ia gunakan untuk merayakan valentine bersama rekan-rekan sesama artisnya.
Saat pertama kali ditangkap Roro sempat mengaku telah mengonsumsi narkoba jenis yang sama sebanyak dua kali. Untuk memastikan keterangan Roro, polisi melakukan tes urin.
Baca juga : Roro Fitria Akan Jalani Uji Rambut Terkait Kasus Narkoba
Tak disangka, hasil tes urin Roro dinyatakan negatif mengkonsumsi narkoba. Serangkaian pemeriksaan pun kembali dilakukan kepada artis yang pernah membintangi berberapa sinetron tersebut.
Harga sabu mahal
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Suwondo Nainggolan mengatakan, harga Rp 4 juta termasuk mahal untuk sabu seberat 2,4 gram. Jumlah sabu itu pun dirasa terlalu banyak untuk kelas pemula seperti Roro.
"Apalagi saat kami mengantar kurir narkoba menuju rumah Roro, Roro selalu menanyakan posisi kurir seolah tengah sangat membutuhkan barang tersebut," ujar Suwondo, Senin (19/2/2018).
Baca juga : Negatif Sabu, Roro Fitria Belum Ungkap Alasan Pembelian Sabu
Menurut Suwondo, Roro belum mau menjelaskan secara pasti tujuan pembelian sabu. Menurutnya, ada bagian yang hilang dari proses pembelian barang haram ini.
"Biasanya dia pakai dulu, baru dia tau, baru beli. Itu yang terjadi secara umum, tapi pada kasus ini fase itu yang tidak ada. Tapi dia tiba-tiba dia beli bahkan berusaha untuk beli dengan jumlah cukup banyak," tuturnya.
Suwondo melanjutkan, jika pembelian sabu tersebut merupakan rekomendasi rekan artis yang akanenggelar acara bersama Roro, seharusnya Roro dengan tegas menyebut siapa sajakah artis yang terlibat dalam perkara ini.
Baca juga : Roro Fitria Disebut Kali Pertama Kenal Sabu di Pesta Ulang Tahun Artis
Suwondo meminta Roro dapat bekerjasama dengan polisi dengan bersikap kooperatif saat pemeriksaan. Menurut Suwondo, informasi ini penting untuk kontrol peredaran narkoba di kemudian hari.
Kemarin, polisi menjadwalkan pemeriksaan rambut untuk Roro. Dalam hal ini Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.
Menurutnya, pemeriksaan rambut dapat lebih falid dalam menentukan seseorang pernah mengkonsumsi narkoba atau tidak. Ia berharap segera ada titik terang terkait kasus ini.