JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengimbau warga tak langsung bereaksi ketika mendengar kabar mengenai rencana kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kabar ini perlu diklarifikasi terlebih dahulu sebelum merencanakan aksi penjemputan.
"Pastikan dulu kepulangannya (Rizieq ke Indonesia) benar atau tidak. Kalau tidak benar, untuk apa dilakukan penjemputan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018).
Baca juga: Wiranto: Rizieq Shihab Enggak Jadi Pulang
Hal ini ia sampaikan menanggapi kabar rencana kepulangan Rizieq, Rabu (21/2/2018).
Menurut dis, pihak kepolisian belum mendapatkan informasi resmi mengenai kepulangan Rizieq.
"Beberapa media membantah kedatangan Rizieq. Pengacara juga membantah kepulangannya tanggal 21 Februari," katanya.
Baca juga: Menurut Polri, Rizieq Shihab Batal Pulang ke Indonesia
Meski demikian, pihaknya akan selalu menyiagakan pengamanan jika Rizieq benar-benar kembali ke Tanah Air.
"Dari informasi yang kami peroleh, (Rizieq) tidak akan pulang ke Indonesia," ujar Argo.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Syafruddin menggelar video conference dengan kapolda se-Indonesia terkait pengamanan tempat-tempat ibadah dan para tokoh agama.
Baca juga: Video Conference dengan Para Kapolda, Polri Tak Bahas Kepulangan Rizieq Shihab
Awalnya, beredar kabar video conference itu terkait rencana kepulangan Rizieq pada 21 Februari 2018.
Namun, kabar itu dibantah Polri.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto juga membantah video conference untuk membahas pengamanan kepulangan Rizieq.
Baca juga: Lewat Rekaman Suara, Rizieq Akan Beri Sambutan di Aksi Bela Palestina
"Untuk apa (pengamanan)? Karena (Rizieq Shihab) enggak jadi pulang," ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/2/2018).