DEPOK, KOMPAS.com — Komandan Kodim 0508 Depok Letkol Infanteri Iskandar didampingi Danramil Pancoran Mas Kapten Infantri Kholidi dan Wakapolsek Pancoran Mas AKP Hendro Wiyono menemui Ketua Penasihat Pondok Pesantren Al Hamidiyah Zainudin Ma'sum Ali.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Selasa (20/2/2018) pukul 11.00 di rumah Zainudin di RT 001 RW 013, Rankapan Jaya Lama, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
"Dalam rangka mencegah adanya isu-isu penganiayaan terhadap pemuka agama yang akhir-akhir ini marak terjadi," kata Iskandar.
Baca juga: Jika Tidak Kembali Toleran, Penyerangan Pemuka Agama Akan Berlanjut
Ia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan pemimpin pondok pesantren lainnya yang ada di Kota Depok.
"Kami akan silaturahim sekaligus menyampaikan pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Zainudin mengatakan, sebelum marak isu penyerangan pemuka agama di sejumlah daerah, pihaknya sudah mengantisipasi dengan meningkatkan pengamanan di sekitar pesantren yang dipimpinnya.
Baca juga: Polisi Cari Benang Merah Sejumlah Penyerangan terhadap Pemuka Agama
Ia berharap, aparat keamanan mampu bersinergi menjaga keamanan di wilayahnya.
Terlebih, para pemuka agama adalah tokoh-tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati.
"Ulama perlu dijaga. Semoga aparat keamanan bisa terus melakukan pengawasan dan penjagaan, utamanya pencegahan," ujar Zainudin.
Baca juga: Polri Instruksikan Polda-Polres Amankan Tempat Ibadah dan Pemuka Agama
Sebelumnya, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya, penyerangan terhadap pemimpin Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat Umar Basri berzikir, seorang pria masuk masjid dan menganiayanya pada 27 Januari 2018.
Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis) HR Prawoto meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi pada awal Februari.