Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tiang Telepon Peninggalan Belanda Tahun 1900 di Depok

Kompas.com - 21/02/2018, 07:06 WIB
Iwan Supriyatna,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekilas nampak tak ada yang aneh dengan tiang setinggi sekitar 7 meter di Jalan Kartini, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Namun, jika diperhatikan, tiang tersebut memiliki bentuk yang unik. Tiang tersebut merupakan tiang telepon peninggalan Belanda.

"Itu tiang sentral telepon tahun 1900 peninggalan Belanda. Tiang itu dahulunya dipusatkan kabel-kabel telepon untuk ke rumah warga yang waktu itu sudah punya telepon," kata Ketua Umum Depok Herittage Community, Ratu Farah Diba kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2018).

Menurut Ratu, diperkirakan hanya ada tiga tiang telepon seperti ini di Indonesia. Dengan demikian, tiang telepon tersebut bisa terbilang sangat langka.

"Di Depok hanya ada 1, di Cirebon ada 1 di Pasar Jamblang, dan di Jakarta sepertinya ada 1 di dekat pintu kecil belakang Bank Mandiri Jakarta," ucap Ratu.

Baca juga : Rumah Cimanggis Peninggalan VOC Diusulkan Jadi Museum Sejarah Depok

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Wisata Kota Depok, Yelis Rosdiana mengatakan, pihaknya telah mendata tiang telepon tersebut sebagai bangunan tua bersejarah.

"Iya sudah masuk 57 bangunan tua bersejarah, dalam inventarisasi pendataan cagar budaya dan situs budaya 2013 dan 2017," kata Yelis.

Meski sudah masuk dalam 57 bangunan tua bersejarah, berdasarkan pantauan Kompas.com, tiang yang berada persis di depan bengkel dan rumah makan tersebut kondisinya cukup memprihatinkan.

Hampir seluruh badan tiang besi penuh bekas tali tambang maupun tali rafia. Warnanya pun sudah usang dan berdebu.

Hampir sebagian besar warga sekitar tidak mengetahui bahwa tiang listrik yang di atasnya berbentuk kerucut tersebut adalah tiang telepon pertama di Depok.

"Sudah belasan tahun tinggal disini, tiang itu sudah ada lebih dulu, enggak tahu tiang apa," ucap Mugiono seorang pegawai bengkel di sekitar lokasi.

Selain Mugiono, Alvin pun mengaku tidak tahu asal usul keberadaan tiang tersebut. Menurutnya tiang itu kerap di foto oleh beberapa orang yang datang.

"Katanya sih bersejarah, tapi kurang paham juga, kalau bersejarah kenapa enggak dipugar," kata Alvin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com