JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak sekolah yang menjadi korban kebakaran di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu (27/1/2018) telah kembali belajar. Mereka juga mendapatkan bantuan dari berbagai donatur.
"Kalau pakaian sekolah Alhamdulillah dapat bantuan dari mana-mana. Dari sekolah juga dapat bantuan. Ada seragam, sepatu (dan) buku," kata Siti warga RT 011 RW 005. Kompas.com pada Rabu (21/2/2018).
Namun, Siti memiliki kekhawatiran soal pendidikan anaknya yang kini duduk di kelas 3 SMP karena tidak memiliki tempat yang nyaman untuk belajar.
Baca juga : Murid PAUD Korban Kebakaran Tamansari Diberikan Pemulihan Trauma
Keluarga Siti sudah tak lagi tinggal di pengungsian dan kembali ke lahan rumah mereka bekas kebakaran. Tapi hanya bersisa satu dari tiga ruang yang ada untuk keluarganya beristirahat dengan hanya beratap terpal.
"Kasihannya ini anak sudah mau ujian. Kalau belajar tempatnya sempit, penerangannya juga enggak kayak biasanya. Kadang tiba-tiba lampu mati," tambah Siti.
Ketidaknyamanan untuk anak belajar juga dirasakan oleh Ismail (42) yang belum kembali ke rumah dan menumpang di rumah tetangganya. Di tengah musim hujan, ia cemas dengan kenyamanan putri kecilnya yang masih duduk di bangku kelas 4 SD.
"Yang kasian kan anak kecil sekarang, terlantar. Berangkat sekolah kesiangan. Bingung tidur di mana, 'kita tidur dimana nih, Pak?'," kata Ismail menirukan pertanyaan anaknya.
Baca juga : Gedung Sekolah di Tamansari Terbakar, Para Murid Belajar di Mushala
Orangtua murid lainnya, Heru (42) mengatakan bahwa kebutuhan sekolah dua anaknya juga sudah terpenuhi lewat sumbangan-sumbangan yang ada. Mulai dari seragam, buku, sepatu dan alat tulis.
"Kalau anak sekolah semua sudah dicukupin. Dapat dana dari guru-guru juga tapi kalau dasi disuruh beli sendiri karena paling murah cuma Rp 8000," kata Heru diakhiri tawa.
Bantuan untuk anak-anak sekolah terkumpul di posko sumbangan bersama kebutuhan sehari-hari lainnya. Masing-masing ketua RT nantinya yang betugas untuk membagikan ke setiap keluarga berdasarkan jumlah KK (Kartu Keluarga).
Sementara untuk bantuan pembangunan rumah telah diterima oleh warga. Namun, bantuan yang dijatahkan untuk masing-masing KK belum tercukupi semuanya.
"Dari posko nanti saya bungkusin sepaket-sepaket isinya gula, tepung, mie instan, minyak, garam, beras, pempers, (dan) pembalut. Kalau buat seragam anak nanti didata anaknya sekolah apa, SD, SMP atau SMA, biar dapatnya pas," kata Napsih (42) Ketua RT 012.