TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua dari tiga orang yang mengeroyok seorang sopir angkot di dekat Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kedua pelaku pengeroyokan itu yakni Rizki alias Rangkas (23) dan Awaludin alias Azis (19), sedangkan satu pelaku lainnya bernama Tole masih buron. Mereka ditangkap pada Selasa (20/2/2018) oleh Tim Vipers Polres Tangsel.
Adapun pengeroyokan yang menimpa sopir angkot Cikokol-BSD bernama Asrul Afendi Dalimunte (27) itu terjadi pada Desember 2017.
"Peristiwa tersebut terjadi ketika korban sedang berhenti mencari penumpang. Dia lantas didatangi oleh tersangka Tole yang menegur dan menarik-narik korban dari samping dekat setir mobil supaya keluar," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Ahmad Alexander Yurikho dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2018).
Baca juga : Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Jakmania di Karawang
Kendati sudah ditarik dan diminta keluar, korban tetap diam di dalam mobil. Sesaat kemudian, Tole pindah ke depan mobil dan mematahkan wiper angkot korban.
Tak hanya itu, lanjut Alexander, tersangka Tole kembali mendekati korban dan kemudian menusuk bahu korban menggunakan pisau lipat yang dibawanya.
Kedua tersangka lainnya, yakni Rizki dan Azis. kemudian datang membantu Tole untuk mengeluarkan korban dari dalam mobil.
Setelah dipaksa keluar, Azis langsung memegang badan korban dari belakang sementara Tole dan Rizki memukul dan menendang korban.
"Tersangka Rizki mengeluarkan pisau lipat dan mencoba beberapa kali menusuk perut korban namun hanya sekali yang tepat sasaran. Setelah itu, korban berhasil meloloskan diri dan kabur dengan temannya sesama sopir angkot," ujar Alexander.
Baca juga : Satu Pelaku Pengeroyokan yang Tewaskan Peternak Ayam adalah Oknum Tentara
Setelah kejadian tersebut, para tersangka kabur ke Bogor dan menggelandang di sana selama sekitar dua bulan. Namun, lantaran tidak betah, ketiga tersangka itu kembali ke Tangsel.
Setelah dua tersangka atas nama Rizki dan Azis ditangkap, terungkap pula penyebab terjadinya pengeroyokan tersebut.
"Para pelaku melakukan perbuatannya karena korban tidak mau diatur oleh para pelaku berkaitan dengan antrean angkot," ujar Alexander.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.