Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Pulang, Akankah Polisi Kembali Memeriksanya?

Kompas.com - 22/02/2018, 09:22 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, rencananya kembali ke Tanah Air pada Kamis (22/2/2018) setelah menjalani perawatan mata di Singapura.

Novel dirawat di Singapura setelah disiram cairan kimia pada 11 April 2017. Saat ini, kasus penyiraman cairan kimia terhadap Novel tersebut ditangani Polda Metro Jaya.

Terkait kepulangan Novel, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengaku belum tahu kabar tersebut.

Mengenai kemungkinan polisi kembali memeriksa Novel terkait kasus itu, Argo menyampaikan bahwa hal itu tergantung kebutuhan penyidik.

"Mengenai riksa lanjutan, kita tunggu agenda penyidik apakah masih ada keterangan yang dibutuhkan penydik. Selain itu, apakah yang bersangkutan sudah sehat kondisinya," kata Argo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/2/2018). 

Baca juga : Menanti Novel Baswedan Pulang ke KPK...

Sebelumnya, Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meilala meminta Novel kooperatif dengan menyampaikan banyak informasi kepada polisi yang mengusut kasus penyerangan terhadapnya.

Menurut Adrianus, kasus ini akan lebih cepat menemui titik terang jika Novel terbuka. Ia pun mempertanyakan berkas acara pemeriksaan (BAP) Novel yang hanya terdiri dari tiga lembar. Novel sudah diperiksa polisi terkait penyerangan terhadapnya.

"Dan asumsi saya bahwa itu (BAP Novel) isinya sumir karena mana ada BAP dalam kasus sebesar itu hanya dua atau tiga lembar saja," kata Adrianus yang juga mantan anggota Kompolnas itu.

Terkait BAP Novel yang hanya terdiri dari tiga lembar, Argo mengatakan bahwa banyak sedikitnya BAP itu penyidik yang bisa menilai.

"Ya tipis, tetapi tipis banyaknya BAP itu penyidik, kita tunggu agenda penyidik," ucap dia.

Baca juga : KPK Belum Terima Surat Resmi dari Ombudsman soal Pemeriksaan Novel Baswedan

Dalam berbagai kesempatan, Argo menyampaikan bahwa pihaknya akan serius menangani kasus penyiraman air keras yang menyebabkan salah satu mata Novel mengalami kerusakan parah ini.

Sejumlah pihak mendesak kepolisian segera mengungkap kasus ini. Tak hanya itu, desakan juga ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah misalnya, mendesak Presiden membentuk tim gabungan pencari fakta guna mengusut tuntas penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com