JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya mengupayakan penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, dilakukan secara transparan.
Menurut Argo, pihaknya tak pernah menutupi perkembangan penyelidikan kasus itu dari pihak manapun, termasuk KPK.
"Kami bahkan sudah meminta Ketua KPK untuk (mengirim) penyidik KPK bergabung dengang penyidik Polda Metro Jaya untuk mengetahui perkembangannya. Kami semua transparan, nanti bisa mengetahui mulai dari awal sampai akhir prosesnya," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (22/2/2018).
Ia melanjutkan, pihaknya serius menangani kasus itu.
"Sampai-sampai kami menyediakan ruangan khusus untuk menganalisa (kasus) ini," kata dia.
Baca juga : Ketua MPR: Kasus Novel yang Tak Tuntas akan Rugikan Citra Polri
Argo juga mengungkapkan kendala-kendala yang dialami dalam mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras yang membuat Novel harus menjalani serangkaian pengobatan di Singapura. Salah satu kendala yang dialami adalah pendeteksian pelaku melalui rekaman CCTV yang terpasang di sekitar Masjid Jami Al Ihsan, lokasi penyiraman Novel pada 11 April tahun lalu.
Kesulitan lain yang dihadapi polisi adalah ketiadaan saksi yang melihat peristiwa penyiraman air keras tersebut. Hal itu membuat polisi kesulitan mendapatkan petunjuk.
Penyidik telah menyebarkan sketsa wajah orang yang diduga sebagai penyiram Novel dan membuka hotline bagi masyarakat yang merasa pernah melihat sosok pelaku yang dimaksud. Namun hingga saat ini belum ada laporan yang valid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.